Thursday 14 May 2015

E-Book: Satu Asa untuk Indonesia

E-Book Satu Asa Untuk Indonesia


Saya tahu kok, kalau saya sudah dua kali absen menulis di blog ini. Ternyata, berkomitmen pada diri sendiri itu sangat sulit, ya? Untuk itu, teman-teman yang penasaran apa yang saya lakukan hingga absen dua kali akan saya berikan bonus. Mau tahu apa bonusnya? Sebentar...

Masih di Bulan Mei, masih dalam suasana Hari Pendidikan, saya dan teman-teman Komunitas Filantropi Pendidikan dari Dompet Dhuafa ini baru saja 'menelurkan' sebuah buku kompilasi inspirasi tentang para pengajar di Sekolah Guru Indonesia dan para relawan yang beberapa waktu lalu berkesempatan menyambangi dan menebar semangat ke pelosok negeri.


Tim diberangkatkan menuju Pandeglang (Banten), Rote Ndao (Nusa Tenggara Timur), dan Sebatik (Kalimantan Utara) untuk menyampaikan buku-buku dari para donatur. Buku yang kami harapkan dapat terus menjaga semangat anak-anak di sana agar tetap menyala. Selain memberikan buku, tim juga melakukan beberapa kegiatan edukatif. Sebuah kesempatan langka yang memberi kesan mendalam. Usai berkegiatan, kami diberi tugas untuk menuliskannya dalam sebuah cerita dengan format yang berbeda; ada yang membuat reportase, profil tokoh, catatan perjalanan, cerita pendek, surat cinta, bahkan puisi. Benar-benar kompilasi yang tidak membosankan untuk dibaca berulang kali.

Di buku ini, saya menuliskan cerita pendek tentang seorang murid SD bernama Sukari. Sebagai pengamat yang baik, saya diam-diam memperhatikan gelagat Sukari sejak kali pertama kami berjumpa. Dimulai dari upacara pagi, bermain di kelas, hingga makan siang bersama. Sampai hari terakhir pun Sukari sempat-sempatnya memberikan saya sepucuk surat yang sederhana; mengucapkan terimakasih karena telah berbagi. Saya semakin sadar bahwa tidak ada berbagi yang sia-sia. Karena berbagi, tidak akan pernah rugi.

Dan untuk itulah buku kompilasi ini kami buat, yaitu untuk berbagi kepada teman-teman yang mungkin pernah memiliki kesempatan yang sama. Terutama kepada teman-teman yang memang hobi jalan-jalan ke berbagai daerah. Pesan saya; sekali dalam seumur hidup, rasakanlah yang namaya mengajar anak-anak di pelosok negeri.

Terakhir, sebagai Editor kedua di buku ini, saya memohon maaf apabila masih banyak typo dan perbedaan makna. Ya, namanya juga manusia. Khilaf mungkin. Atau memang partner editor saya si Mas Adhi yang matanya rada siwer karena lupa pakai kacamata. Hehehe :p

Nah, untuk link downloadnya bisa di-klik di sini ~> bit.ly/SatuAsaUntukIndonesia

Para Kontributor



*PS: Iya, iya. Saya bikin buku keroyokan lagi. Buku sendirinya masih pending entah sampai kapan. Maaf kalau saya PHP :(

**Cerita lainnya tentang Satu Asa untuk Indonesia bisa dibaca di sini:

12 comments:

  1. Bukunya sangat inspiratif kak. Yang paling saya suka adalah Hanif yang berasal dari Banyuasih, Banten. Apalagi saat ia bertanya "katanya Indonesia itu kaya, kaya itu seperti apa sih kak? Apakah mereka juga seperti kami?"

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah. rasanya 'nyessss' banget kalau berhadapan dengan mereka secara langsung. sampai ketika ditanya cita2 saja tak ada yang berani menjawab :')

      Delete
  2. Baca ah ... padahal daku menunggu buku kak agit secara utuh ;-)

    ReplyDelete
  3. Keren - keren, mau coba download ya :D

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...