Berbeda dengan pemandangan yang akan disuguhkan jika menuju Sukabumi dengan menggunakan angkutan umum, elf ataupun bus. Yang ada hanyalah macet yang tentunya bikin emosi jiwa. Enakan naik kereta murah dan bisa tidur sambil selonjoran karena hari itu yang naik kereta Pangrango masih tergolong sepi.
Tujuan kami adalah Situ Gunung yang terletak di bawah kaki Gunung Pangrango. Ramainya tulisan tentang Situ Gunung di blog Mbak Bulan dan Mbak Intan bikin saya jadi latah dan penasaran dengan Situ Gunung ini. Akhirnya kami turun di satu stasiun sebelum Stasiun Sukabumi. Namanya Stasiun Cisaat. Kemudian lanjut nyambung angkutan umum ke Polsek Cisaat.
Kami yang sudah siap dengan peralatan tempur akhirnya memutuskan untuk berkemah di sana. Usai membeli stok amunisi di Alfamart Cisaat, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum menuju Situ Gunung. Sabtu Sore itu ramai sekali yang ingin ke Situ Gunung. Beberapa dari mereka menginap di villa dan jarang yang berkemah seperti kami berdua.
Sesampainya di pintu masuk Situ Gunung, kami diberi tiket masuk untuk dua hari seharga Rp 32.500 per-orang. Ditambah dengan izin mendirikan tenda sebesar 15 ribu. Jadi totalnya Delapan puluh ribu berduaaa. Ahh, kawasan yang masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango kini semuanya jadi mahaaaal :(
Kami diantar menuju Campground yang dekat dengan toilet. Usai mendirikan tenda, kami menyiapkan diri untuk memasak. Dan sialnya, kompor yang kami bawa, lhucaaaaak :(((
Kesialan kami tak sampai di situ, sudah turun jauh-jauh ke bawah, eh nggak taunya di pos juga nggak menyewakan kompor untuk disewa. Sumpah lah yaaa, ini makanan mau dimasak pakai apa. Mana saya bawa bihun dan bakso seperti biasa, bahan-bahan untuk membuat burger pula, sampai telur setengah kilo untuk bikin mashed potato segalaaaa. Untunglah sebelumnya sudah makan nasi padang di kereta.
Akhirnya karena kesal, saya tidur nahan laper. Sementara Hanis sibuk bikin api unggun karena banyak ulat di sekitar tenda kami :((((
bikin api buat ngusir ulat |
Malam berlalu. Kami bersyukur dengan tenda Hanlu yang tetap hangat walaupun semalaman anginnya kencang. Hanis akhirnya bangun dan membawa bahan-bahan mentah untuk dimasakkin sama si Ibu Warung sedangkan saya melanjutkan tidur lagi. Gairah memasak seketika lenyap cuma gara-gara kompor doang. Ahh, nyebelin deh pokoknya!
Hanis datang dengan membawa sebotol air panas dan satu nesting berisi telur dan kornet goreng, serta bakso yang telah direbus. Saya meraciknya dengan cekatan hingga menghasilkan sarapan pagi sesederhana ini.
mari makan |
Usai makan pagi, si Hanis malah tidur lagi. Saya padahal udah semangat empat lima untuk ke Situ Gunung biar bisa dapat view pagi yang keren. Ah, tapi saya juga ngantuk. Akhirnya saya ikutan tidur dan menyesal karena ke Situ Gunung siang-siang terus nggak sempat ke Curug Sawer. Udah gitu Situ Gunungnya rame banget dengan aroma Pop Mie dimana-mana.
Aaaah, pokoknya di Situ Gunung ini saya ngedumel terus deh :(
mendung kayak hati saya |
Airnya juga nggak sejernih yang ada di gugel :( |
mau pasang hammock di pohon :( |
Terus tau-tau udah jam satu siang. Kami yang sama-sama cemberut karena kecewa akhirnya pulang dengan tangan kosong. Sempat menunggu lama angkutan umum di pos pintu masuk karena ternyata eh ternyata akses menuju ke Situ Gunung macet total karena ada pawai anak sekolahan. Tamatlah kami berdua udah setengah tiga tapi angkot nggak dateng-dateng juga.
Akhirnya kami nebeng naik mobil patroli yang kebetulan mau turun. Tapi kami hanya diantar sampai ketemu angkutan umum saja. Dan sialnya, angkutan umum pun nggak bisa gerak karena ada bus super besar yang nyempit-nyempitin jalanan. Untung si mamang angkotnya pinter, jadi lewat jalan tembusan dan dengan cepat kami tiba di polsek Cisaat.
Dari polsek kami lanjut ke Stasiun naik ojek. Saat itu sudah setengah empat tapi beruntung keretanya terlambat. Saya masih saja marah-marah ke Hanis gara-gara view Situ Gunung yang nggak asik banget dinikmati siang hari dan tetap kesal karena nggak sempat ke Curug Sawer. Saya ngomeeel terus sampai Kereta Siliwangi datang. Hanis langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Kamu mau kemana?" Tanya saya kemudian.
"Lho, bukan ini keretanya?" Tanya dia balik.
"Kereta kita namanya Pangrango. Ini Siliwangi." Ujar saya sambil menunjuk tiket. Kereta berlalu di hadapan kami. Seketika stasiun sepi karena semua penumpang sudah naik kereta. Kami melanjutkan pertikaian atas kejadian di Situ Gunung yang mengecewakan. Sampai akhirnya seorang petugas menghampiri kami.
"Loh, kok nggak naik kereta?" Tanyanya heran.
"Kereta kita Pangrango." Jawab kami kompak.
"Lah, itu tadi keretanya!" Ujar dia bingung.
"Lah, tadi itu bukannya Siliwangi?" Tanya saya kaget.
"Sama ajaaaa!" Ujar si petugas lagi.
"TERUS KENAPA NGGAK BILANG DI PENGERAS SUARA KALO KERETA SILIWANGI SAMA PANGRANGO ITU SAMAAAA?!!!" Saya makin naik darah.
"Kirain taaaau." Ujarnya lagi semakin menyebalkan. Seketika teman-temannya datang menghampiri kami.
"Ada kereta lagi gak selanjutnya?" Tanya saya kemudian. Hanis makin cemberut.
"Nggak ada. Besok aja teh pulangnya." Ujar salah satu dari mereka dengan santai.
"Besok ngantor!" Saya langsung menarik Hanis keluar dari Stasiun dan membayangkan betapa macetnya ke Bogor naik bus atau angkutan umum. Udah gitu pasti mahal banget. Udah dari Situ Gunung ke stasiun buru-buru, eh pas ada keretanya malah dibiarin lewat gitu aja. Sakiiit!
"Terus gimana?" Tanya Hanis akhirnya membuka suara setelah saya omelin daritadi diem aja. Sepertinya sebentar lagi Hanis bakalan ngomelin saya balik karena ke-sotoy-an saya yang luar biasa.
"Nggak tau." Jawab saya lemah.
"Mau ngojek, teh?" Tanya seorang pemuda yang kelihatannya bukan tukang ojek sambil menghampiri kami. Akhirnya saya bercerita bahwa kami ketinggalan kereta.
"Hayuk atuh dianter samapi Cibadak! Pasti keburu! Hayuk cepet-cepet!" Kalimat barusan seketika menghipnotis kami. Lantas kami naik motor bertiga kayak cabe-cabean yang ngebut di sepanjang jalan. Stasiun Cibadak ini letaknya setelah Stasiun Karangtengah. Jadi kalau dari Stasiun Cisaat, harus ke Karang Tengah dulu baru deh samapi Stasiun Cibadak.
Nah, kalau diibaratkan dengan stasiun lain, ini tuh kayak naik motor dari Stasiun Lempuyangan sampai Kutoarjo! Jadi ngelewatin Stasiun Tugu dulu! Gilaaaaak >,<
Setelah melintasi berbagai belokan, jalanan naik turun, hampir dua kali nabrak kendaraan lain dan tiga kali mengahntam lubang, kami tiba di Stasiun Cibadak bertepatan dengan keretanya dateng! Sekarang saya jadi tahu, kenapa si akang itu langsung nembak ke Stasiun Cibadak, karena kalau ke Karang Tengah pasti nggak kekejar. Ah, entahlah. Yang penting kami sampai di kereta walaupun harus merogoh kocek limapuluh ribu berdua untuk si akang ojek yang baik hati tadi.
Sebenernya bisa aja sih naik bus, tapi saya baru ingat kalau laptop saya ketinggalan di Smart Ekselensia Parung! Jadinya buru-buru ke Bogor demi ngambil itu laptop karena besok harus dipakai buat kerja. Huhuhu betapa cerobohnya saya :(
"Seru, ya?" Tanya saya kepada Hanis sambil terkekeh.
"Fak lah pokoknya! Baru kali ini ngejar kereta kayak orang gila! Biasanya mah yaudah ikhlasin aja. Mana besok aku ujian! Bangkeeeek!" Hanis misuh-misuh nggak karuan.
"Pasti penjaga stasiun Cisaat masih ngasihanin kita gara-gara kejadian tadi. Hahahahaha."
"Iya, pasti mereka nggak tau kalau kita udah ketawa-ketawa di kereta ini. Hahahaha." Secercah senyum merekah di wajah Hanis. Saya lega.
"Jadi sekarang kita baikan?" Tanya saya lagi.
"Hahaha. Maafin yaa."
"Iya, maafin juga, ya."
Kami merebahkan badan ke bangku kereta. Kemudian terlelap dengan nyenyaknya. Suatu saat kami akan kembali ke Situ Gunung dengan rencana dan persiapan yang lebih matang. Dan yang terpenting adalah menebus hutang ke Situ Gunung di pagi hari serta mengunjungi Curug Sawer sekaligus numpang mandi.
Ada yang mau ikut?
sebelumnya, aq mo tanya, tapi smoga dirimu ga tersinggung y Git,
ReplyDeletepas pergi ini dirimu nggak lg/mendekati dapet kan? hehehe :p
kayaknya boleh juga itu curug Sawer :D
eh masak jarak Cisaat - Cibadak kayak Lempuyangan - Kutoarjo? jauh bgt lho itu
sebenarnya sih lagi dapet, makanya pergi, soalnya takut ada yang minta bagian, hehe..!!
Deleteapa apa? aku lagi nggak dapet dan bahkan shalat selama disanaaa. tapi entah kenapa siyal teluuuus :(
Deleteiya, mas. jauuuuuh bangettttt huahahahaha :'))))
Deleteboleh kalau boleh ikut mah :))
ReplyDeletewahahaha, jadi... gambar di gugel itu rada manipulasi yak. aslinya itu air nggak sebening yang di gugel? kasihan... gile itu sarapan paginya bikin ngiler abis.
aslinya sih bening kek di gugel, Jev. tapi karena kita kesiangan... jadinya butek :(
Deletelebih bagus hunting foto di danau gitu pas pagi soalnya.
sarapan paginya asek bgt yaaa, padahal ga ada kompor wkwkwk
Pengen banget gitu ya ikut travelling --' Temenku paada ruwet sih huhu
ReplyDeletedomisilimu dimana sih bahruuul? yuk yuk mainnn
DeleteEnaknya bisa menikmati keindahan alam seperti ini dan menemukan berbagai pengalaman menarik ketika dalam perjalanan baik saat berangkat maupun pulang.
ReplyDeleteterimakasih, pak arsitek :D
Deleteenggak coba berenang kak??
ReplyDeletekan seru tuh...
ga bisaaaa berenaaang :(
Deletekan bisa nyelam mbak...
Deleteatau mungkin lebih tepatnya...
tenggelam...
aku bisanya ngambang :(
DeleteKalau kemping ke situ gunung, bawa kompor sendiri aja :D kemarin terakhir kemping kesana bawa kompor sendiri biar nggak ribet,
ReplyDeleteaku juga bawa kompooor, tp entah kenapa malah rusaaaak :(
DeleteBerarti adegan kejar2anx mirip kek film ayat2 cinta ya git, tpi klo ini versi indonesiax.. eeh lu gonceng 3 ga ketilang git.?
ReplyDeletehahahaha begitulah.
Deletejarang banget ada polisi, mas. malah kami ndak pakai helm :''''')))
Ini kamunya yg kurang persiapan, Situ Gunungnya yg dibilang mengecewakan. Hihihi. Agiiiit.. Agiiit..
ReplyDeletesalahkan aku, mbak bulaaaan.
Deleteaku memang mengecewakaaaan!
hahahahaha
Kak ... hatimu mendung mungkin karna kelamaan jomblo hahaha
ReplyDeletekamu bilang aku jomblo, kak cum??? IYA???
Deletewkwkwkw mbak agit ternyata serem juga hehe pizz....
ReplyDeleteiyaaaa. aku galak, mas angkiiii! Hahahaha
Deletekenangan pas kuliah dulu, sempet jalan jalan ke sini dan curug sawer juga. tapi sayang sekali, dulu belum punya kamera,,,, jadi gak terabadikan... huhuhuhuhu
ReplyDeleteciyeee, nostalgia ciyeee :D
Deletekurang persiapan nih mba jadi hasilnya engga maksimal :)
ReplyDeleteIya kaaak, aku menyesaaal :(
DeleteBelum sempat kesini saya :{
ReplyDeleteyuk yuk kesini yuk :)
DeleteSabar kak sabar, mungkin datengnya harus pas bulan puasa dan menjelang lebarang biar sepi :p
ReplyDeletewkwkwk terlelu sepi malah ngeri jugaaaa ruslaaan :D
DeleteGua baru tau itu kereta namanya beda begitu -___- gua yang naik kereta namanya sama kaya yang di tiket aje bingung apalagi yang beda ahahah
ReplyDeleteIYEEE DOOON!! gw emosiiikkk banget dah pas tau kalo Siliwangi ama Pangrango itu sama. pengen gw acak2 itu stasiuuuun :'''(
Deletebesok2 pokoknya kalo gak tau, udah naik aja kereta apapun. perihal salah kereta terus berakhir dengan diturunin, gak papa. daripada ketinggalan :( wkwkwk
ihh seru ceritanyaaa... bulan puasa gini butuh bacaan klo siang.. kepoin blog agit ajalah ya hahahaa
ReplyDeleteihihihik tinggalin komen terus yaaaa :D
Deletekak, ini sebenarnya cerita tentang situnya atau cerita tentang keapesan kakak ya? hihihi.. kasian dirimu apes terus. mungkin, kurang senyum kali kak :D
ReplyDeletesalam kenal ya kak, (btw kk bukan mantan mpers kan ya? :D )
hahaha iyaaaa, kayaknya aku kebanyakan cemberut jadi sial terus deh.
Deleteiyah, salam kenal juga. bukan kok, aku bukan mpers :p
he he he .... resiko perjalanan ...
ReplyDeletesayang seharusnya dapat foto2 indah di pagi hari ...
sayang juga ga sempat ke curug sawer ya ... sudah jauh2 dan banyak pengorbanannya kesana ... :)
iya gan, sedih kalo diinget2 :(
Deletegak jauh dari pintu gerbang, belok ke sebelah kiri ada "TANAKITA camp site", disana viewnya lebih bagus. di coba za....hehehe
ReplyDeletemampir atuh kalo ke sukabumi..... :)
TRAKTIR AKU KESANA, BANG, TRAKTIIIIIIIIR. hahahaha gak santaiii
Deletehihihi, ekpektasinya ketinggian kak
ReplyDeletebanget kaaaak huhu sediiiiih
DeleteBaru tau ada situ gunung di sukabumi padahal tiap tahun mudik cuman tahun ini aj ga mudik kesana, baca ceritanya jadi pengen kesana hahH =)) makasih atas info pengalamannya. saya di selabintana nya tapi besar di Sumedang kota tahu.
ReplyDeletehihihi iya sama2 :))
DeleteAku ngakak kak baca nya .. Maafkan =D
ReplyDeletejahaaaaaaat :(((
DeleteKalau dr stasiun duri mau k stasiun cisaat sukabumi rutenya gmana yaa??
ReplyDeleteGak foto2 dong??? Katanya foto2 bayar ya? Bener gak?
ReplyDeleteGak foto2 dong??? Katanya foto2 bayar ya? Bener gak?
ReplyDeleteBoleh lah yuk jalan bareng april ini, raramean dari bandung.
ReplyDeleteSorry to say ya,Kak. Kayaknya kalau dilihat dari cerita yg kakak ceritain diatas, kakak kurang persiapan dan faktor kesiangan dll nya yg bikin perjalanan kakak gak menyenangkan. So don't blame the place lah ya. Hehehe salam kenal dari orang Sukabumi asli :)
ReplyDeleteSorry to say ya,Kak. Kayaknya kalau dilihat dari cerita yg kakak ceritain diatas, kakak kurang persiapan dan faktor kesiangan dll nya yg bikin perjalanan kakak gak menyenangkan. So don't blame the place lah ya. Hehehe salam kenal dari orang Sukabumi asli :)
ReplyDeletehahaha iyaaa maaf ya judulnya terlalu kontroversiaaal :''')
DeleteHahaha seru juga cerita nya :D
ReplyDeleteDownload/Watch The Forrest (2016)
Nice Post.
ReplyDeleteSemoga informasinya bermanfaat.
ReplyDeleteBenar bayarnya Rp 32.500/orang mahal banget ya. Sejak kapan itu? Saya pernah ngalamin Rp 4000 masuk ke Situ Gunung. Curug sawer bayar lagi. Sekarang katanya Mahal lagi. Padahal cuman lihat danau doang
ReplyDeleteBabang jadi senyam-senyum sendiri baca ceritanya kak 😂
ReplyDeletesaya aja baru tahu nama situ gunung padahal dulu sering ke jalan2 ke sukabumi juga
ReplyDeleteBaru tau gan,insyaallah ketika ke suka bumi mampir..terima kasih infonya sangat bermanfaat.
ReplyDelete