Saya kembali berada di dalam kereta menuju Jawa, tepatnya
Lempuyangan, Jogjakarta. Kereta dengan tarif delapan puluh lima ribu rupiah ini
terasa begitu panas, entah memang suhu bumi yang semakin naik atau memang
keadaan gerbong kami yang memprihatinkan. Kebetulan saat itu kami mendapat
gerbong paling belakang dengan air conditioner yang terlihat begitu lemah.
Kembali ke Jogjakarta, namun dengan tim dan tujuan yang
berbeda. Kalau biasanya Jogja hanyalah tempat untuk transit sebelum mendaki
gunung, kali ini saya dan tim akan menghabiskan waktu di Jogja selama tiga
malam tanpa harus memikirkan kerjaan kantor yang menggunung. Ini adalah
kesempatan dimana kami dapat me-refresh pikiran untuk kembali menjadi sebuah
tim yang solid dengan semangat baru.
Namanya Tim Webpraktis, tempat saya mengabdi selama beberapa
bulan belakangan ini. Setelah memutuskan resign (lagi) dari sebuah perusahaan
besar dan lebih memilih start-up lokal, akhirnya saya merasakan kenyamanan. Dari
suasana kantor hingga pekerjaannya sendiri, semua seperti jawaban dari apa yang
saya cari-cari selama empat tahun memasuki dunia kerja. Dan semoga, hal ini
akan berlangsung lama.
Tujuh jam di kereta berlangsung begitu cepat. Kami tiba di
Stasiun Lempuyangan dan hanya menunggu waktu sebentar untuk dijemput oleh
teman-teman dari Travelnatic, yaitu Mas Amin dan Mbak Icha yang akan menjadi
guide kami selama di Jogja ini.
Sebagai makhluk yang lebih sering nyasar sendirian di kota
orang, saya merasakan sekali bagaimana enaknya menggunakan guide. Selain tempat-tempat
tujuan utama menjadi lebih terarah, kami juga tidak perlu repot-repot
memikirkan harus makan apa dan menginap dimana. Walaupun sebenarnya mudah saja
bagi saya untuk menginap di teman-teman Info Gunung @ChapterJogja, namun tidak
untuk bagian dari tim saya yang notabenenya benar-benar ingin liburan, bukan
susah-susahan.
Dan malam ini, kami diantar ke Ceria Hotel yang terletak di
Jalan Ibu Ruswo, Yudonegaran – Jogjakarta. Sebuah penginapan dengan tata ruang
yang begitu klasik dengan menu makan malam berupa nasi gudeg. Sedap!
Usai makan malam, kami memutuskan untuk menghirup segarnya
angin Jogjakarta dan menghangatkan seluruh isi pikiran yang terpenuhi oleh
kenangan saja. Tim kami mengarah ke Malioboro, namun saya memilih arah yang sebaliknya mengingat ke Malioboro adalah sebuah napak tilas yang menyakiti
diri sendiri, akhirnya saya menuju Angkringan Wijilan sebagai tempat
menumpahkan rindu.
“Andi mana?” Ujar Anggek ketika bertemu dengan saya. Iya,
yang ia tanyakan pertama kali adalah Andi alias Hanis, bukan kabar saya.
“Nggak ikut, ini acara kantor.” Jawab saya lesu. Anggek menyesap
batang rokoknya ditemani Mas Awan dan teman-teman @ChapterJogja. Angkringan
Wijilan dipenuhi oleh orang-orang yang kelihatannya ingin ‘munggah’ bila
dinilai dari beratnya tas yang mereka bawa. Enaknya hidup di Jogja, dikelilingi
barisan gunung dan pantai yang bisa disambangi kapan saja.
“Besok rencana mau kemana?” Tanyanya lagi.
“Keliling kota, kayaknya. Ke Keraton, Taman Sari, Benteng
Vredeburg.... Ya, gitu-gitu aja.” Jawab saya tidak antusias, mengingat betapa
seringnya saya muter-muterin tempat itu.
“Mampir Kauman sekalian! Lihat kampungnya Kyai Dahlan!”
Sahut Mas Awan sambil menyodorkan sebuah gambar menarik tentang acara Walking
Tour ke Kampung Kauman. Rasanya boleh dicoba.
“Kirimin gambarnya, Mas.” Jawab saya antusias. Obrolan
mencair ke berbagai arah, hingga saya lupa bahwa besok kegiatan Tim Webpraktis
akan sangat padat.
Besok kita mau kesini. Tunggu ceritanya, ya! |
Malam ini, saya tidak memesan kopi. Biar es teh manis yang
meredakan kehausan pada kota ini.
Dengan atau tanpanya, Jogja tetap istimewa, bukan?
Anyway, selamat berpuasa!
Lagi di Jogja toh Git? Jadi staff di start-up TI pula sekarang. Bisa-bisa besok kalian mesti "berhadapan" dengan timku dan kawan-kawan, hehehe :D.
ReplyDeleteAnyway, semoga aktivitasmu di Jogja lancar berikut juga dengan ibadah puasamu.
apaaaaahhh? jangan bilang kamu di Jogja Camp atau Jejualan! Hahahaha
Deleteini draft bulan lau kok, mas wi. baru sempat dipublish aja. hihihi
Dulu kalau di angkringan wijilan biasanya pesen teh nasgitel :D. Mantep buat menikmati malam.
ReplyDeleteteh nasgitel itu apaaa? yahhh, sayang banget aku cuma pesan es teh biasa. wkwkwk
DeleteJogja selalu menyimpan banyak cerita bagi orang yang pernah mengunjunginya :)
ReplyDeleteselalu!
DeleteJogja, kota yang ingin sekali aku kunjungi. Dari tahun 2008 sampai sekarang belum juga bisa ke sana. Setiap kali ada kesempatan ke Jogja selalu saja berakhir tragis alias batal di menit-menit terakhir pengambilan keputusan.
ReplyDeletesayang bangeeet. aku juga pengin ke sulawesi tapi belum sampai2 hehe
Deletesaya belum pernah ke Jogjakarta, mudah"an klo liburan bisa kesana :D
ReplyDeleteaamiiiin. semangat :D
DeleteSaya pun udah sering ke Jogja tapi gapernah bosan hehehe nice place!
ReplyDeletewww.irhamfaridh.com
terimakasih sudah mampir :)
DeleteJogja itu terdiri dari rindu, pulang dan angkringan kalo kata Joko Pinurbo, kalo kata Purbo Jogja itu kota mistis nan romantis :-)
ReplyDeletenice words! :D
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteyupp, ke Jogja ga ke angkringan itu rasanya kurang :D,,
ReplyDeletebanget kak :D
Deletesampai kapanpun jogja akan selalu istimewa git.. :D
ReplyDeleteciyeee :'''''))
DeleteJogja memang sangat istimewa, tapi lebih istimewa ituuuuu Gudengnya hahaha
ReplyDeleteaku lebih suka angkringan dan kopi josnya :D
DeleteDengan atau tanpa nya iku sopo ???? #kepo
ReplyDeletekamu... iya kamu :"
DeleteKonon Jogja itu kota berhati mantan :'))
ReplyDeleteiya! Jogja kota mantaaaan. wkwkwkw
DeleteMantanmu org jogja tah git *eh :D btw udh lama ga ad catper nanjak lagi? Nungguin nih aku :))
Deleteah, pengen ke jogja lagi jadinya! :"""" apalagi aku belum pernah ke sana naik kereta, Git! kangen gudeg Jogja :"""
ReplyDeleteSila baca posting terbaru blog #senjamoktika -> Menujuh Kalimantan http://wp.me/p39Fhn-pH #Terios7Wonders
semangat sefiiiiin
DeletePaling enak memang makanan derah yogya, jawa, malang...
ReplyDeleteNasi gudeg paling oke nih.
Informasi tambahan aja kalo ada yang mau buat dus makanan untuk nasi gudeg bisa coba hubungin Greenpack.
thanks infona kakaaa
Deletewiww ...keren .. ada walking tour Kampung Kauman .. gratis pula ....
ReplyDeletesama yang gratisan saya suka .... he he
hihihi sama gan
Deletebanyak juga ya tempat-tempat wisata yang ada di jogjakarta..
ReplyDelete