Thursday 18 June 2015

Jogjakarta dan Angkringan Wijilan

Stasiun Lempuyangan

Saya kembali berada di dalam kereta menuju Jawa, tepatnya Lempuyangan, Jogjakarta. Kereta dengan tarif delapan puluh lima ribu rupiah ini terasa begitu panas, entah memang suhu bumi yang semakin naik atau memang keadaan gerbong kami yang memprihatinkan. Kebetulan saat itu kami mendapat gerbong paling belakang dengan air conditioner yang terlihat begitu lemah.

Kembali ke Jogjakarta, namun dengan tim dan tujuan yang berbeda. Kalau biasanya Jogja hanyalah tempat untuk transit sebelum mendaki gunung, kali ini saya dan tim akan menghabiskan waktu di Jogja selama tiga malam tanpa harus memikirkan kerjaan kantor yang menggunung. Ini adalah kesempatan dimana kami dapat me-refresh pikiran untuk kembali menjadi sebuah tim yang solid dengan semangat baru.


Namanya Tim Webpraktis, tempat saya mengabdi selama beberapa bulan belakangan ini. Setelah memutuskan resign (lagi) dari sebuah perusahaan besar dan lebih memilih start-up lokal, akhirnya saya merasakan kenyamanan. Dari suasana kantor hingga pekerjaannya sendiri, semua seperti jawaban dari apa yang saya cari-cari selama empat tahun memasuki dunia kerja. Dan semoga, hal ini akan berlangsung lama.

Tujuh jam di kereta berlangsung begitu cepat. Kami tiba di Stasiun Lempuyangan dan hanya menunggu waktu sebentar untuk dijemput oleh teman-teman dari Travelnatic, yaitu Mas Amin dan Mbak Icha yang akan menjadi guide kami selama di Jogja ini.

Sebagai makhluk yang lebih sering nyasar sendirian di kota orang, saya merasakan sekali bagaimana enaknya menggunakan guide. Selain tempat-tempat tujuan utama menjadi lebih terarah, kami juga tidak perlu repot-repot memikirkan harus makan apa dan menginap dimana. Walaupun sebenarnya mudah saja bagi saya untuk menginap di teman-teman Info Gunung @ChapterJogja, namun tidak untuk bagian dari tim saya yang notabenenya benar-benar ingin liburan, bukan susah-susahan.

Dan malam ini, kami diantar ke Ceria Hotel yang terletak di Jalan Ibu Ruswo, Yudonegaran – Jogjakarta. Sebuah penginapan dengan tata ruang yang begitu klasik dengan menu makan malam berupa nasi gudeg. Sedap!

Usai makan malam, kami memutuskan untuk menghirup segarnya angin Jogjakarta dan menghangatkan seluruh isi pikiran yang terpenuhi oleh kenangan saja. Tim kami mengarah ke Malioboro, namun saya memilih arah yang sebaliknya mengingat ke Malioboro adalah sebuah napak tilas yang menyakiti diri sendiri, akhirnya saya menuju Angkringan Wijilan sebagai tempat menumpahkan rindu.

“Andi mana?” Ujar Anggek ketika bertemu dengan saya. Iya, yang ia tanyakan pertama kali adalah Andi alias Hanis, bukan kabar saya.

“Nggak ikut, ini acara kantor.” Jawab saya lesu. Anggek menyesap batang rokoknya ditemani Mas Awan dan teman-teman @ChapterJogja. Angkringan Wijilan dipenuhi oleh orang-orang yang kelihatannya ingin ‘munggah’ bila dinilai dari beratnya tas yang mereka bawa. Enaknya hidup di Jogja, dikelilingi barisan gunung dan pantai yang bisa disambangi kapan saja.

“Besok rencana mau kemana?” Tanyanya lagi.

“Keliling kota, kayaknya. Ke Keraton, Taman Sari, Benteng Vredeburg.... Ya, gitu-gitu aja.” Jawab saya tidak antusias, mengingat betapa seringnya saya muter-muterin tempat itu.

“Mampir Kauman sekalian! Lihat kampungnya Kyai Dahlan!” Sahut Mas Awan sambil menyodorkan sebuah gambar menarik tentang acara Walking Tour ke Kampung Kauman. Rasanya boleh dicoba.

“Kirimin gambarnya, Mas.” Jawab saya antusias. Obrolan mencair ke berbagai arah, hingga saya lupa bahwa besok kegiatan Tim Webpraktis akan sangat padat.

Besok kita mau kesini. Tunggu ceritanya, ya!

Malam ini, saya tidak memesan kopi. Biar es teh manis yang meredakan kehausan pada kota ini.

Dengan atau tanpanya, Jogja tetap istimewa, bukan?

Anyway, selamat berpuasa!

33 comments:

  1. Lagi di Jogja toh Git? Jadi staff di start-up TI pula sekarang. Bisa-bisa besok kalian mesti "berhadapan" dengan timku dan kawan-kawan, hehehe :D.

    Anyway, semoga aktivitasmu di Jogja lancar berikut juga dengan ibadah puasamu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. apaaaaahhh? jangan bilang kamu di Jogja Camp atau Jejualan! Hahahaha

      ini draft bulan lau kok, mas wi. baru sempat dipublish aja. hihihi

      Delete
  2. Dulu kalau di angkringan wijilan biasanya pesen teh nasgitel :D. Mantep buat menikmati malam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. teh nasgitel itu apaaa? yahhh, sayang banget aku cuma pesan es teh biasa. wkwkwk

      Delete
  3. Jogja selalu menyimpan banyak cerita bagi orang yang pernah mengunjunginya :)

    ReplyDelete
  4. Jogja, kota yang ingin sekali aku kunjungi. Dari tahun 2008 sampai sekarang belum juga bisa ke sana. Setiap kali ada kesempatan ke Jogja selalu saja berakhir tragis alias batal di menit-menit terakhir pengambilan keputusan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sayang bangeeet. aku juga pengin ke sulawesi tapi belum sampai2 hehe

      Delete
  5. saya belum pernah ke Jogjakarta, mudah"an klo liburan bisa kesana :D

    ReplyDelete
  6. Saya pun udah sering ke Jogja tapi gapernah bosan hehehe nice place!

    www.irhamfaridh.com

    ReplyDelete
  7. Jogja itu terdiri dari rindu, pulang dan angkringan kalo kata Joko Pinurbo, kalo kata Purbo Jogja itu kota mistis nan romantis :-)

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. yupp, ke Jogja ga ke angkringan itu rasanya kurang :D,,

    ReplyDelete
  10. sampai kapanpun jogja akan selalu istimewa git.. :D

    ReplyDelete
  11. Jogja memang sangat istimewa, tapi lebih istimewa ituuuuu Gudengnya hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku lebih suka angkringan dan kopi josnya :D

      Delete
  12. Dengan atau tanpa nya iku sopo ???? #kepo

    ReplyDelete
  13. Konon Jogja itu kota berhati mantan :'))

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya! Jogja kota mantaaaan. wkwkwkw

      Delete
    2. Mantanmu org jogja tah git *eh :D btw udh lama ga ad catper nanjak lagi? Nungguin nih aku :))

      Delete
  14. ah, pengen ke jogja lagi jadinya! :"""" apalagi aku belum pernah ke sana naik kereta, Git! kangen gudeg Jogja :"""

    Sila baca posting terbaru blog #senjamoktika -> Menujuh Kalimantan http://wp.me/p39Fhn-pH #Terios7Wonders

    ReplyDelete
  15. Paling enak memang makanan derah yogya, jawa, malang...
    Nasi gudeg paling oke nih.

    Informasi tambahan aja kalo ada yang mau buat dus makanan untuk nasi gudeg bisa coba hubungin Greenpack.

    ReplyDelete
  16. wiww ...keren .. ada walking tour Kampung Kauman .. gratis pula ....
    sama yang gratisan saya suka .... he he

    ReplyDelete
  17. banyak juga ya tempat-tempat wisata yang ada di jogjakarta..

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...