Wednesday 4 February 2015

Cara Tepat untuk Belanja Online Terlengkap dan Terbaik





Berburu aneka produk dan barang yang sedang dibutuhkan merupakan salah satu aktifitas yang melelahkan. Tetapi, kini kegiatan tersebut jauh lebih fleksibel karena telah ada konsep berbelanja di internet, yaitu di toko online. Tempat yang tepat untuk mendapatkan aneka produk pilihan tanpa harus membuang waktu, cukup memesannya dalam satu koneksi internet saja. Kemudian membayar melalui nomor rekening dan barang akan datang bersama jasa pengiriman barang. Proses shopping yang menyenangkan ini, dapat kita jumpai di tempat untuk belanja online terlengkap. Hanya dengan mengakses suatu alamat saja, semua produk yang dibutuhkan bisa terpilih dengan mudah.

Saturday 10 January 2015

Puas Teriak di Universal Studios

Universal Studios Singapore, sama Bintang Andromeda Sidik


Dulu, orang-orang bilang kalau belum foto di depan Merlion, berarti belum ke Singapore. Nah sekarang, kalau belum foto di depan bola dunia Universal Studios berarti belum sah jalan-jalan di Singapore! Ahak!

Universal Studios adalah wahana ter-nge-hitz di Singapore yang berluas 20 hektar dan termasuk ke dalam Resort World Sentosa. Sama seperti Dufan yang terletak di Taman Impian Jaya Ancol gitu lah. Saya pikir, wahana di Universal Studios ini nggak jauh beda dengan yang ada di Dufan atau Trans Studio. Sampai akhirnya saya mencoba satu per satu, dan ketagihan!

Jangan lupa ambil petanya, biar nggak nyasar.

Setelah melewati antrean yang cukup panjang, kami berjalan di sepanjang zona Hollywood yang memamerkan deretan toko suvenir dan restoran dengan pohon palem di pelatarannya. Tapi kami tak boleh berlama-lama di sana. Mengingat aba-aba dari Mr. Slamet, kalau ketemu pertigaan danau, ambil jalan ke kanan lalu masuk ke zona Sci-Fi City, yang banyak robot transformernya. Maka saya membawa rombongan kesana.

Dan benar saja, zona Sci-Fi City ini berasa kayak lagi di abad ke sekian yang serba canggih. Karena latah mengikuti rombongan turis china (atau memang asli singapur?), akhirnya kami langsung ikut mengantre ke wahana Transformers The Ride: The Ultimate 3D Battle. Atau kalau di bahasa Indonesiakan, jadinya perang-perangan dengan efek tiga dimensi. #sotoy

Sebelum masuk, kami diberi kacamata 3D. Kemudian masih dengan antrean panjang, kami masuk ke ruangan yang lebih mirip seperti di agen-agen rahasia gitu. Disitu ceritanya nanti kami akan berperan sebagai robot. Lalu sampailah giliran kami untuk naik sebuah mobil yang ternyata adalah bagian tubuh dari Autobots. Dan pas tu mobil jalan, guoookiiiiiiil! Ini bener-bener kayak naik roller coaster yang dikasih efek! Berasa banget lagi tembak-tembakan sama robot, ditarik dan dilempar kesana-sini, jatuh dari gedung tinggi sampai efek panas karena percikan api. Saya beneran teriak-teriak puas di sini, nggak mau kalah sama anak-anak yang saya bawa.

"Miss.. Gokil Miss..." Ujar Bintang terengah-engah ketika turun dari wahana ini. Harusnya kami lanjut naik roller coaster Battlestar Galactica yang letaknya outdoor. Tapi sayang, lagi direnovasi.

Friday 9 January 2015

Sepucuk Review dari Teman (2)

Selamat 2015, semuanyaaa~

Di awal 2015 ini, saya diberi kesempatan untuk masuk iReview di blognya @ilhamkusumaning, seorang blogger muda yang konsisten nulis di blognya. I'm proud of you, dek! Jangan kayak kakak yang males-malesan ini, ya :')
 
mention dari ilham
  
Dan ini dia review di blognya doi. Selamat membatja...

 

iReview: Menuju Jauh

Kali ini gue berkesempatan untuk me-review blog seorang wanita. Akan tetapi wanitanya tidak sumuran dengan gue. Dia lebih tua beberapa tahun dari gue. Dan mungkin, bedanya jauh, hehe. :D
Blog yang akan gue review hari ini adalah blog-nya Agita Violy. Gue tau dia karena dia salah satu blogger yang blog-nya terpilih untuk mengadakan giveaway #MAM dari Bukune. Dan gue juga yang terpilih. Jadinya, gue tau deh.

Friday 26 December 2014

Asam Manis 2014

Tahun ini saya merasa hidup berubah begitu cepat. Dari yang awal tahun rutin nulis secala berkala, sampai akhirnya bulan Agustus sampai akhir tahun jadi males-malesan nge-blog. Bukan, bukannya males, tapi kini saya menjadi pekerja nine to five, dilanjut kuliah malam sampai pukul sembilan. Sampai di rumah, langsung tidur gitu aja. Tuh, kan... Jadi curhat.

Asam Manis 2014, kalau diingat-ingat sih, banyakan manisnya. Mari kita flashback cerita-cerita perjalanan saya yang aneh-aneh dan menyenangkan:

1. Januari
    Pergi ke Bandung, ngerayain ulang tahun Nauvael, jajan-jajan mochilok, ke Braga Culinary Night, nongkrong sama BPI Bandung sampai pagi, ke Kineruku. Bisa dibaca di sini dan sini.

2. Februari
   Ceritanya mau silent trip ke Lawu sambil Tahun Baru China, tapi si dodol Imam malah ketinggalan kereta. Sementara semua peralatan masuk ke carrier dia semua. Jadilah kita napak tilas di Solo dan Jogja si Kota Mantan. Dan pulangnya, tertahan di Semarang - Comal gara-gara banjir. Ini perjalanan paling Asem, tapi seru.

3. Maret
    Bulan Maret adalah postingan terbanyak di tahun 2014, tapi sayang isinya iklan semua. Kebetulan saat itu juga buku saya yang bentuknya antologi, resmi rilis di pasaran. Jadi keranjingan promosi disana-sini. Hahaha. Eh tapi ada satu jalan-jalan, deng. Naik gunung sama jerapah! Baca aja di sini.

4. April
  Bulan April ini seluruh Sabtu-Minggunya, saya nggak ada di rumah. Iya, minggu pertama ke Cirebon. Minggu kedua gathering kantor ke Cikole. Minggu ketiga ke Gunung Gede ngawal anak-anak SMA. Minggu keempatnya, saya ke tukang urut. Bulan April juga pertama kalinya saya bawa kamera buat jalan-jalan. Iya, kakak ipar saya punya dslr yang tak kunjung dipakai. Daripada berdebu dan usang, mending dikasih saya, kan?
   Dan inilah jepretan pertama saya yang paling lumayan dan banyak disukai. Pria bersarung di bawah ini, owner rumah sakit tempat saya bekerja, lho.
Panggil saja beliau Abah

5. Mei
   Pertama kalinya saya bikin tulisan tentang kota saya tercinta, Bekasi, untuk diikutsertakan lomba Potensi Daerah. Dan Alhamdulillah tulisan dengan judul Mengenal Sisi Lain Bekasi Lewat Muara Gembong, menang!

Bekasi masih punya sawah, lho.

Saturday 13 December 2014

Gardens by the Bay di Malam Hari

MRT bergerak perlahan meninggalkan stasiun Chinatown. Suasananya cukup ramai karena bersamaan dengan jam pulang kantor. Saya memilih berdiri sambil menebar pandangan ke seluruh penjuru, betapa MRT ini berbeda jauh dengan Commuter Line. 

Begitu cepat dan tepat waktu. Batin saya ketika MRT berhenti di Stasiun Bayfront. Sambil menjaga anak-anak saya agar tidak ketinggalan rombongan, saya iming-imingi mereka makan sate di Gardens by the Bay. Alhasil mereka terus mengikuti saya yang sesekali jeprat-jepret sambil menatap langit yang sama bentuknya. Langit yang tanpa bintang.

Langit tanpa bintang

Gardens by the Bay merupakan proyek taman dengan luas 100 hektar yang memiliki berbagai jenis tanaman di seluruh dunia. Hebatnya, kaktus di padang pasir hingga pohon-pohon besar bisa tumbuh disini. Letaknya tidak jauh dari Marina Bay Sands Hotel, gedung yang atapnya berbentuk kapal pesiar itu. Tapi sayang, kami tidak sempat mengunjungi tamannya satu per satu. Kami hanya jalan dari ujung ke ujung sambil menikmati lampu-lampu taman yang cocok dinikmati sambil berpegangan tangan dengan pasangan.

*tarik cowok sipit dari Singapore*

*digampar*

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...