Ada satu pertanyaan yang paling saya hindari ketika traveling ke suatu tempat dan bertemu dengan orang baru. Yaitu pertanyaan, "Asalnya dari mana, Mbak?"
Bukan saya tak bangga dengan kota yang tertulis di Kartu Tanda Penduduk sekaligus Akta Kelahiran ini. Namun biasanya ketika saya menjawab Kota Bekasi sebagai tempat saya berasal, Si Penanya justru akan bertanya lagi dengan tatapan heran, "Bekasi? Di mana?"
Maka saya akan menghela napas panjang sambil menjawab pelan, "Dekat Jakarta."
Kalau sudah begitu, saya akan menghindari pertanyaan seputar makanan khas Bekasi dan tempat wisatanya. Tetapi, semakin sering saya traveling, semakin sering pula pertanyaan itu terlontar dan mengacak-acak isi kepala. Dua puluh tahun saya tinggal di Bekasi, masa iya tidak tahu apa-apa selain mall dan cluster yang kian marak dibangun dan memadati kota?
Wilayah Bekasi terbagi menjadi dua, yaitu Kota dan Kabupaten. Letaknya di antara Karawang dan Jakarta dengan aliran sungai Kalimalang yang melintang dan menjadi sumber air utama. Bekasi juga dikenal sebagai Kota Patriot karena dulunya merupakan tempat berjuang para patriot pembela tanah air. Mayoritas penduduk Kota Bekasi yaitu Betawi dan Sunda, sementara saya termasuk ke dalam suku Jawa. Maklum, pendatang. Oleh karena itu, jika ditanya apa makanan khas dari Bekasi, sudah tentu saya tidak bisa menjawab apapun. Tapi kalau ditanya tempat wisata di Bekasi? Hmm.. Belum. Saya belum bisa menjawabnya. Bagi saya, Bekasi adalah tempat yang cocok untuk wisata belanja dan kuliner, hal ini dikarenakan banyaknya mall dan rumah makan yang telah/sedang dibangun.
Bekasi juga cocok untuk wisata sabar, karena cuacanya yang panas, sering banjir, macet, sekaligus sebagai tempat pembuangan sampah (iya, Bantargebang masih bagian dari Bekasi). Bekasi juga tidak memiliki Universitas Negeri, padahal wilayahnya lumayan besar dan cukup produktif. Dan yang paling menyedihkan, ketika mencari destinasi wisata Bekasi di website resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (www.indonesia.travel/id) jawabannya seperti ini...
no data that matches with keyword you enter : bekasi |
Dear, Pak Menteri.
Jawa Barat tak hanya sekedar Bandung dan Bogor, Pak.
Bekasi juga bagian di dalamnya.
Walau tak ada destinasi wisata, namun potensi daerah Bekasi cukup tinggi, Pak.
Bagaimana kalau kita eksplor satu saja tempat keren di Bekasi?
Mari kita mulai perjalanan dari bagian Bekasi paling tak terurus.
Paling terpencil, paling tertinggal, paling sulit dijangkau.
Paling sering banjir dan paling ujung.
Muara Gembong.
Menurut wikipedia, Muara Gembong merupakan kecamatan paling ujung di wilayah Kabupaten Bekasi. Lokasinya berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Teluk Jakarta di sebelah barat, Kabupatan Karawang di sebelah timur dan Kecamatan Babelan di sebelah selatan. Membayangkan betapa jauhnya tempat ini sudah membuat kening saya berkerut duluan.
Namun sebagai persembahan tanda cinta kepada kota yang membesarkan saya selama 20 tahun, sekaligus mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seputar Bekasi, saya rela mencari sejarah nenek moyang hingga ke pelosok dan membuktikannya kepada orang-orang bahwa; Bekasi ini indah, kawan.
Bersama seorang teman, kami memulai perjalanan dari Alun-alun Kota Bekasi dengan menggunakan sepeda motor dan mengambil arah ke Babelan. Sepanjang jalan, kami disuguhi asap knalpot kendaraan besar dan debu-debu bertebaran. Ada baiknya mengenakan masker dan kacamata walau kepala telah dilindungi helm.
"Jalanan kecil gini kok banyak truk sama bus, sih?" Saya mulai protes.
"Iya, di ujung sana ada proyek." Ujar teman saya sambil menunjuk. Saya yang diberitahu hanya melengos dan menutup kaca helm. Perjalanan menuju Muara Gembong benar-benar perjuangan. Kami menghabiskan waktu selama dua jam duduk di motor, sampai akhirnya menemukan pertigaan dengan papan penunjuk jalan menuju lokasi tujuan.
Setelahnya kami harus melintasi proyek Pertamina yang terbentang luas di antara setapak jalan gersang dengan tekstur tanah bercampur debu. Kondisi jalan seperti ini mengingatkan saya pada salah satu pabrik tambang terbesar di Palembang (klik: link ini). Begitulah area tambang, penghasilannya subur nan makmur, namun sekitarnya kekeringan.
Kata teman, ini lebih cocok disebut jalur T-Rex. |
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana menderitanya bila ban kendaraan yang kami pakai, bocor atau pecah di sepanjang jalan ini. Karena se-penglihatan saya, tidak ada tanda-tanda jasa tambal ban terpampang di bahu jalan. Jangankan tukang tambal ban, warung kecil dan rumah warga saja jarang.
Lalu, apa yang orang-orang lakukan di sini? Biasanya orang-orang dari luar daerah datang untuk memancing atau memborong ikan. Sebagian besar mata pencaharian warga Muara Gembong adalah nelayan. Mereka menjaring ikan atau menangkap kepiting dan udang untuk dijual ke pusat perikanan seperti Ancol, Cilincing dan Muara Angke.
Foto ini saya beri judul; "Menjaring Awan" |
"Dulunya, di sini kawasan Hutan Bakau dan habitat Lutung Jawa. Tapi penduduknya serakah dan mulai menebang hutan untuk dijadikan tambak ikan. Awalnya sih, panen ikan melimpah. Tapi lama-kelamaan tambak mulai terkena abrasi akibat penggundulan hutan bakau sebelumnya. Daerah ini jadi sering banjir, bahkan jalanan gersang yang kita lewati ini kalau lagi musim hujan bukan cuma becek, tapi jadi lumpur." Ujar teman saya, menjelaskan. Saya hanya mengangguk-angguk sambil terus memotret.
Saya bersyukur, pada saat ke sini, hujan tidak turun. Langit Muara Gembong begitu cerah. Biru, kontras dengan putihnya awan. Sementara langit di Bekasi biasanya hanya biru muda, bahkan seringkali saya lihat hanya abu-abu, menggambarkan polusi yang berlebihan. Walau gersang, di sini saya menemukan kedamaian. Tak ada suara klakson dan kemacetan, tak ada hiruk pikuk kota metropolitan yang identik dengan mall dan cluster. Di sini hanya ada warna-warna alam yang saling berpaduan. Biru, hijau, cokelat dan putih.
The Young Mangrove |
Sepeda Motor yang kami tumpangi berhenti di area parkir Kecamatan Muara Gembong. Setelah itu kami berjalan ke arah Dermaga tempat kapal-kapal nelayan bersandar. Kami menumpang kapal nelayan sampai ke Dermaga Perempatan. Tujuan pertama kami adalah ke SDN Pantai Bahagia 04, sekolah yang kondisinya paling memprihatinkan apabila air laut kembali pasang.
"Ini namanya Sungai Citarum. Sebenarnya dulu Desa-desa di sini menyatu. Tapi karena dampak abrasi pantai, jadi banjir kayak gini. Akses antar desa putus dan harus nyeberang pakai perahu."
"Pihak Pertamina nggak kasih bantuan? Pemerintah setempat, gimana?" Tanya saya kritis.
"Kurang
tahu, deh. Akses ke sini aja susah. Gimana mau kasih bantuan? Paling
teman-teman dari komunitas tertentu aja yang sering bantu-bantu ke sini.
Ada yang bikin Taman Belajar buat anak-anak yang sekolahnya sering
kebanjiran, ada yang bikin gerakan Menanam Pohon Bakau buat ngurangin
dampak abrasi, ada juga yang gembar-gembor tentang Save Lutung
Jawa. Soalnya akhir-akhir ini banyak tangan nggak bertanggung jawab yang
jual beli Lutung Jawa. Entah buat apa." Saya mengangguk-angguk sambil
membayangkan betapa kecamatan kecil ini memiliki potensi wisata yang
cukup menjanjikan. Hanya saja kesadaran masyarakat masih minim sekali.
Perjalanan untuk mencapai Dermaga Perempatan dari Dermaga awal hanya berkisar 20 - 30 menit. Dari Dermaga Perempatan, kami masih harus berjalan kaki ke SDN Pantai Bahagia 04. Saat itu Taman Belajar yang dirintis oleh Kak Nindy Elviana sedang libur. Tapi ada kegiatan sosial lain yang sedang berlangsung tepat di Muara Gembong, yaitu "Gerakan Tanam Mangrove Sekarang" oleh beberapa komunitas pegiat alam di Bekasi.
Tepat ketika acara tanam mangrove (pohon bakau) selesai, kami baru tiba di lokasi. Sayang sekali, kami tidak bisa merasakan sensasi menanam pohon di pinggir laut. Namun kami diperbolehkan mengikuti rombongan untuk berkunjung ke Habitat Lutung Jawa.
Dari lokasi penanaman pohon bakau, lagi-lagi kami harus menaiki perahu untuk bisa sampai di habitat Lutung Jawa. Jarak tempuhnya berkisar antara 30 - 45 menit. Sepanjang jalan, para nelayan menyandarkan perahunya di pinggir sungai. Ada yang masih menjaring ikan, ada pula yang sedang berjualan.
Hari semakin sore, namun tak menyurutkan semangat pemuda-pemudi Bekasi untuk tahu lebih jauh tentang potensi sumber daya alam dan buatan di tempat tinggalnya sendiri. Semua mulai berpikir, apa yang harus dilakukan untuk terus mempertahankan daerah ini? Kecamatan Muara Gembong telah kehilangan 3 desa akibat abrasi, ditambah lagi habitat asli Lutung Jawa yang hampir punah. Pendidikan di daerah ini pun masih tergolong minim. Dan akses menuju ke sini, sungguh sulit sekali.
Bagaimana melestarikan ini semua? Bagaimana menjadikan Muara Gembong sebagai destinasi wisata? Agar mata pencaharian warga tak lagi hanya sekedar nelayan, tapi juga bisa menjadi guide, menyediakan jasa travel tour, penginapan, rumah makan, dan lain lain. Agar Muara Gembong bisa muncul di koran atau layar televisi dengan berita yang lain dari biasanya. Tidak melulu muncul sebagai berita dengan headline banjir atau daerah kumuh di ujung Bekasi. Bukan itu yang kami mau.
Gerombolan binatang dengan bulu hitam berekor panjang membuyarkan lamunan saya. Mereka melompat kesana kemari, seolah mengejek kami yang masih terapung di atas perahu, terombang-ambing di aliran Sungai Citarum. Sayang, lensa kamera tidak dapat merekam apa yang dilihat oleh lensa mata. Inilah habitat Lutung Jawa yang hampir punah.
Perjalanan untuk mencapai Dermaga Perempatan dari Dermaga awal hanya berkisar 20 - 30 menit. Dari Dermaga Perempatan, kami masih harus berjalan kaki ke SDN Pantai Bahagia 04. Saat itu Taman Belajar yang dirintis oleh Kak Nindy Elviana sedang libur. Tapi ada kegiatan sosial lain yang sedang berlangsung tepat di Muara Gembong, yaitu "Gerakan Tanam Mangrove Sekarang" oleh beberapa komunitas pegiat alam di Bekasi.
Tepat ketika acara tanam mangrove (pohon bakau) selesai, kami baru tiba di lokasi. Sayang sekali, kami tidak bisa merasakan sensasi menanam pohon di pinggir laut. Namun kami diperbolehkan mengikuti rombongan untuk berkunjung ke Habitat Lutung Jawa.
Bekasi masih punya sawah, lho. |
SDN Pantai Bahagia 04 |
Lokasi penanaman pohon bakaunya di sekitar sini |
Dari lokasi penanaman pohon bakau, lagi-lagi kami harus menaiki perahu untuk bisa sampai di habitat Lutung Jawa. Jarak tempuhnya berkisar antara 30 - 45 menit. Sepanjang jalan, para nelayan menyandarkan perahunya di pinggir sungai. Ada yang masih menjaring ikan, ada pula yang sedang berjualan.
Hari semakin sore, namun tak menyurutkan semangat pemuda-pemudi Bekasi untuk tahu lebih jauh tentang potensi sumber daya alam dan buatan di tempat tinggalnya sendiri. Semua mulai berpikir, apa yang harus dilakukan untuk terus mempertahankan daerah ini? Kecamatan Muara Gembong telah kehilangan 3 desa akibat abrasi, ditambah lagi habitat asli Lutung Jawa yang hampir punah. Pendidikan di daerah ini pun masih tergolong minim. Dan akses menuju ke sini, sungguh sulit sekali.
Bagaimana melestarikan ini semua? Bagaimana menjadikan Muara Gembong sebagai destinasi wisata? Agar mata pencaharian warga tak lagi hanya sekedar nelayan, tapi juga bisa menjadi guide, menyediakan jasa travel tour, penginapan, rumah makan, dan lain lain. Agar Muara Gembong bisa muncul di koran atau layar televisi dengan berita yang lain dari biasanya. Tidak melulu muncul sebagai berita dengan headline banjir atau daerah kumuh di ujung Bekasi. Bukan itu yang kami mau.
Gerombolan binatang dengan bulu hitam berekor panjang membuyarkan lamunan saya. Mereka melompat kesana kemari, seolah mengejek kami yang masih terapung di atas perahu, terombang-ambing di aliran Sungai Citarum. Sayang, lensa kamera tidak dapat merekam apa yang dilihat oleh lensa mata. Inilah habitat Lutung Jawa yang hampir punah.
Jembatannya ngeri, ya? Iya ._. |
Mencari 'spot' Lutung Jawa |
Here we are |
Kelihatan nggak, latar belakangnya? |
Inilah mereka, si hitam berekor panjang :) |
Puas bercengkrama dengan nenek moyang, akhirnya kami kembali menyeberangi aliran sungai Citarum dalam kondisi hari yang sudah gelap. Bintang-bintang bertaburan di atas kepala saya, sesuatu yang biasanya saya lihat di gunung, satu hal yang sangat jarang bisa saya lihat di langit kota saya sendiri. Tapi disini, saya bisa melihat gemerlap bintang dengan sangat jelas.
Sepanjang perjalanan pulang, ide-ide untuk mempromosikan Muara Gembong melompat-lompat di dalam kepala. Kembali ke pertanyaan; "Bagaimana melestarikan ini semua?"
- Yang paling utama, tingkatkan rasa cinta kepada daerah sendiri. Jangan terus-menerus mengeluh kalau Bekasi nggak punya apa-apa, tapi carilah apa yang Bekasi miliki, eksplor dan kenali lebih jauh
- Berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang rutin diselenggarakan oleh
@muaragembongku @BGreenAttack @B_Summiter dan akun pegiat alam Bekasi lainnya Ikut gerakan Tanam Mangrove dan Save Lutung Jawa - Menjadi donatur, volunteer atau tenaga didik di Taman Belajar Muara Gembong (akun twitter: @TALAGO2014)
- Menuliskan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di Muara Gembong di media sosial seperti Facebook dan twitter, hal ini bertujuan untuk menjaring massa sebanyak-banyaknya, apalagi kalau jadi trending topic
- Mempublikasikan foto-foto kegiatan dan panorama alam Muara Gembong di Path dan Instagram, pasti teman-teman kamu penasaran ingin kesana. Seperti halnya kamu yang ngebet kesana setelah baca postingan saya, ya kan? :D
- Merangkum perjalanan dan kegiatan dalam sebuah postingan menarik di blog
- Share postingan kamu ke twitter dengan mention ke @Warung_Blogger atau ke grup Facebooknya. Karena Warung Blogger sangat berfungsi untuk menaikkan jumlah pembaca
- Mengajak teman-teman untuk bergabung dalam kegiatan yang telah kamu lakukan di Muara Gembong
- Terus berdoa agar tulisan kamu disorot oleh Pemerintah setempat, termasuk Kemenkominfo. Syukur-syukur diteruskan ke Kemenparekraf dan diadakan penindaklanjutan
Sebagai blogger, gunakan fungsi internet semaksimal mungkin untuk media promosi. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk menaikkan potensi daerah yang juga tempat tinggal saya, Bekasi. Btw, udah nggak bingung lagi kan, kalau ditanya tempat ngebolang yang asik di Bekasi? Jawab aja Muara Gembong! :)
Bekasi ini indah, Kawan! |
Senyum :) |
Tulisan ini diikutsertakan pada:
"Kontes Blog #3TahunWB - Warung Blogger Peduli Potensi Daerah"
Alhamdulillah menjadi Pemenang Pertama :)
Alhamdulillah menjadi Pemenang Pertama :)
Thanks to:
@hanifiyandi, yang bersedia mengantar ke Muara Gembong
@BGreenAttack, yang mengajak kami ke Habitat Lutung Jawa
@Warung_Blogger, yang selalu menjadi promotor dan meningkatkan page viewer
pembaca setia @menujujauh
dan kamu :)
oh oke anda benar, gua jadi penasaran mau kesana
ReplyDeleteHAHAHAHA. YOK!!!
Deletesetauku sih, bekasi itu salah satu bagian kecamatan dari jakarta.. "seriusan deh"
ReplyDeletebukan, kak. bekasi itu kota dan kabupaten yang termasuk dalam lingkup provinsi jawabarat :(
Deletegue juga penasaran, cuma denger-denger doang daerah sana dari jaman sekolah..
ReplyDeletetp belum ada waktu buat kesananya -_-
yok kalo liburan kemariiii~
DeleteHalo, salam kenal!
ReplyDeleteSaya juga orang kota Bekasi yg terkenal dengan sebutan kota sejuta pabrik. Ntah sudah berapa juta sumpah serapah yg saya keluarkan dari mulut tentang macet n polusinya kota ini.
Tapi berhubung saya suka explore road less traveled, jadi saya juga tertarik untuk menjelajah Muara Gembong.
Untuk menuju TKP-nya, via Babelan itu lewat Harapan Indah, kah?
Wisata Bekasi lainnya:
http://makanangin-travel.blogspot.com/2014/03/road-less-traveled-saung-ranggon.html
"Leave nothing but footprints. Take nothing but pictures. Kill nothing but time"
hahaha, sama! dulu saya juga gitu :(
Deleterutenya lewat belakang harapan indah, sih. kalau lewat depan kan ujung2nya pulo gadung. hehehe. pokoknya kalau dah ketemu pasar babelan tinggal lurus ikutin jalan aja.
oke thanks infonya, otw TKP :))
Dekat dari situ ada situs bersejarah kompleks candi Batujaya, kompleks candi tertua dan terbesar di pulau Jawa. Sayang belum ada link untuk wisata umum di Bekasi ini, belum ada fasilitas memadai terutama untuk anak2 dan orang tua. Terimakasih infonya bagus sekali, insya Allah pengen lihat juga ke Muara Gembong. Salam.
ReplyDeleteaaaaah, itu masuknya dah karawang ya? tadi gugling masuk daerah pakisjaya. minta rutenya dong, mas. penasaran juga jadinya :|
DeleteAh, ya baru akhir2 ini saya tahunya Bekasi itu juga nama dari sebuah kabupaten. Bukan hanya nama kota yang identik dengan kawasan industri.
ReplyDeleteSaya sebetulnya pingin main ke kabupaten Bekasi. Katanya di kabupaten ini juga ada sungai yang aliran airnya mirip air terjun niagara?
nah lho, yang mirip niagara saya taunya curug malela di bandung. kalau di muara gembong airnya tenang banget, baru deras kalau lagi banjir. hehe. coba nanti saya cari-cari info lagi deh :))
DeleteTerima kasih pada agan Bersapedahan, artikelnya yg menginspirasi sudah membawa ane melihat Niagara wanna be.
Deletehttp://bersapedahan.wordpress.com/2013/11/03/curug-di-bekasi-curug-parigi/comment-page-1/#comment-15
wah, makasih linknya. informatif banget!
DeleteAgit... ada cp di daerah sana ga... sy bisa bantuin promo tuk group mancing ma backpacker asal sy nyobain dulu mancing di sana... hi hi
ReplyDeleteBiasanya daerah seperti itu banyak kakapnya tuh....
Ups sori pk id Elia... yg bener ini https://www.facebook.com/gunawan.wijaya.1840?ref=tn_tnmn
Deleteada, coba kontak bang ferlan dari Bekasi Green Attack 081287396004 :)
Deleteyups, setuju sama mas. beruntung sudah ada beberapa komunitas yang turut berpartisipasi dalam pembangunan dan perawatan muara gembong ya, mas. semoga masyarakat makin 'ngeh' tentang keberadaan muara gembong :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletekereeenn :D
ReplyDeletesebenernya tepat di desa pantai bahagia ini terdapat pantai yang ga kalah menarik untuk di kunjungi loh! nama pantainya, pantai muara beting,disana ombaknya sangat tenang dan disekitar pantai juga bisa menjumpai hutan mangrove yg tumbuh lebat di lahan seluas 70 hektar. beberapa minggu lalu saya ingin ke pantai ini,tapi sayang kunjungan saya waktu itu adanya keterbatasan waktu. :(
selain pantai muara beting juga ada pantai muara bendera mbak ! katanya pantai ini menawarkan pemandangan laut lengkap sama satwa-satwanya, di pantai ini juga menjadi tempat persinggahan burung-burung laut yang bermigrasi dari Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik. kalau beruntung kita juga bisa ketemu lutung jawa dan buaya rawa di pantai ini.
semoga seluruh masyarakat Bekasi khususnya warga setempat jg makin sadar ya mbak,bahwa di lingkungan mereka memiliki potensi wisata alam yang sangat besar sehingga dapat menaikkan ekonomi dan taraf hidup mereka dengan memanfaatkan sumber daya alam yg sudah ada tanpa harus mengolah dengan tangan sendiri sehingga menjadi rusak dalam jangka waktu singkat. :)
wah komennya bermanfaat banget, kak. iya benar, semoga warga setempat sadar dan pemerintah ikut turun tangan memberikan bantuan :')
DeleteYuk ke bekasi... Cuzzz
ReplyDeleteyuuuuuuukkk!!
DeleteSisi lain bekasi yang jarang dilirik. Padahal potensinya begitu banyak. semua tertutup oleh mall dan cluster baru ya.
ReplyDeleteSemoga artikel ini bisa jadi acuan wisata alam Bekasi.
iya, benar-benar tertutup dan butuh perjuangan untuk kesini. semoga secepatnya dilirik dinas pariwisata :')
DeleteDoa saya utk.adinda yg sdh menulis ttg kami.
ReplyDeleteSemoga Allah memberkahimu.....
-komar, rakyat jelata
terimakasih bang komar, berkat tulisan muara gembong ini saya bisa menang.. alhamdulillah :)
DeletePantesaaaannn, tulisan ini KEREN SANGAAATTT Selamat ya jadi JUARA 1 di kontes WB. Cara bercerita kamu itu looo, memikat bangettt... salam kenal dari member emak blogger, aku dari surabaya :-)
ReplyDeletehaloooo salam kenal emak :D
Deletemakasih yaaa ^^
salut utk bekasi yg masih sejuk segar, pernah ke bekasi dan saya mmg sempat terkejut karena area sawah dan green areanya msh banyak utk lokasi yg berdekatan dengan metroplitan Jakarta.
ReplyDeleteOia, selamat atas kemenangan di event WB
iyah tapi sekarang sudah susah menemukan area sawah di sekitar sini, mbak ririe. semuanya dibangun mall dan cluster :(
Deletebtw, makasih :)
Selamat yaa Mbak sudah jadi pemenang, sukses terus :)
ReplyDeletealhamdulillah.. makasih mbak ninik :)
DeleteSalam kenal mbak Agita, selamat sudah menjadi pemenang pertama, saya baru tau kalo di bekasi ada wisata alam, soalnya kalo lewat sana yang keliatan mallnya besar-besar :D
ReplyDeleteiyaaa... lokasinya juga jauuuh banget dari kota. sebenarnya ini bukan tempat wisata, sih. cuma kami sedang berusaha mempromosikannya agar bisa dijadikan tempat wisata :)
Deletesalam kenal juga ^^
Wuah baru tw bekasi ada wisata alam. Biasanya mall aja
ReplyDeleteBtw selamat menjadi sang jawara
Salam kenal
makasih... salam kenal juga :)
DeleteSelamat ya ... jadi pemenang pertama ... memang tulisanmu bagusssss bangett ... :)
ReplyDeleteMemang Bakesong ...eh, Bekasi kini maju pesat ... th.1990-an saya sering ke Bekasi Barat karena dapat rumah BTN (bayar tapi nyicil) yang DP nya dari kantor, perumahan itu masuk Kabupaten dan 2tahun kemudian jadi Kotamadya ... kini Bekasi berobah jauh / maju pesat.:)
alhamdulillah, sistem pemerintahan dan tata kotanya sih bagus... tapi sayaaang, area persawahan dibabat semua terus sekarang jadi sering macet dan banjir :(
Deletesering main ke Bekasi, pernah denger daerah Muara Gembong, tapi baru tahu kalo ada hutan mangrove tempat cangkrukan-nya Lutung.
ReplyDeletenah, besok-besok mampir ke muara gembong, kak :D
DeleteAku suka sama isi blog nya, aku kenal betul tempat foto-foto yang di ambil itu, aku kecil disana, trimakasih untuk postingannya.
ReplyDeleteterimakasih kembali, mbak :')
Deletedulu, daerah jatiasih juga masih sejuk loh mbak :") tapi waktu saya masih sd. sekitar 8 tahun yang lalu..
ReplyDeletesekarang mah boro boro :") subuh aja jalanan udah macet (karna deket sama tol cikunir)
kebetulan banget saya bisa tahu info tentang pantai beting ini, kayanya harus ngajak temen temen buat backpakeran kesanan deh :"D
bermanfaat sekali mbak tulisannya. kalau ada info2 ttg bekasi lg share ya mbak. hehe
siiaaap, pantengin aja terus blog ini :D
Delete:) nice info yuk mari eksplore pesisir bekasi
ReplyDeletemari :D
DeleteMengenal Sisi Lain Bekasi Lewat Muara Gembong
ReplyDeleteWilayah Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Kecamatan Muara Gembong berjarak sekitar 64 km dari Ibukota Kabupaten Bekasi, sedangkan jarak dari Ibukota Propinsi Jawa Barat sekitar 225 km. Dilihat dari segi geografis, Kecamatan Muara Gembong terletak pada posisi 1070 10” BT dan 60 11” LS.
Kecamatan Muara Gembong merupakan wilayah administratif Kabupaten Bekasi dengan batas-batas sebagai berikut:
ü Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa;
ü Sebelah Selatan dengan Kecamatan Cabangbungin;
ü Sbelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Babelan;
ü Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karawang.
Kecamatan Muara Gembong yang berada sangat jauh dari hiruk pikuk kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi sendiri dikelilingi oleh lahan perairan laut Jawa yang luas dan terhimpit di antara Jakarta Utara dengan Kabupaten Karawang. Kecamatan ini terletak 64 km dari pusat Kota Bekasi. Tak kurang dari empat jam diperlukan untuk menempuh perjalanan dari kota Jakarta dan sekitar dua setengah jam dari Kota Bekasi. Sebagian besar penduduk Muara Gembong bermata pencaharian sebagai nelayan, menangkap ikan, kepiting dan juga udang untuk dijual ke Jakarta khususnya ke daerah Cilincing, Ancol, dan Muara Angke.
Kecamatan Muaragembong terdiri dari 6 (enam) desa, Jayasakti seluas 220 hektare (Ha), Pantai Mekar 235 Ha , Pantai Sederhana 65 Ha, Pantai Bahagia 265 Ha, Pantai Bakti 2,90 Ha, dan Pantai Harapan Jaya dengan lahan terluas 275 Ha. Kawasan pemukiman penduduk pinggir laut dengan luas lahan keseluruhan 14.009 hektar tersebut didominasi oleh lahan perairan. Tambak perikanan yang mencakup lahan seluas 10.125 Ha menjadi mata pencaharian utama 60 persen dari total kepadatan penduduk 36.022 jiwa. Sisanya bekerja dengan menjadi petani darat, mengelola lahan pertanian kering seluas 60 Ha. Lahan kritis di Muara Gembong telah dolah dengan budidaya pertanian seluas 512 Ha. Muara Gembong terkenal dengan potensi alamnya, muara ini adalah habitat ikan bandeng yang sangat diminati oleh warga Jakarta karena dagingnya yang tidak bau, hal itu dikarenakan “bandeng gembong” diberikan pakan ikan yang alami. Selain bandeng, kepiting dari Muara Gembong juga terkenal di Jakarta, kemudian “Terasi Jembret”, terasi yang diolah secara alami oleh beberapa penduduknya. Beberapa istri nelayan mengolah udang rebon yang didapat dari laut untuk dijadikan terasi. Kondisi ini berkaitan dengan sumberdaya wilayah pesisir yang bersifat multisumberdaya (multi resources) dan multiguna (multipleuses).
Muaragembong Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat - INDONESIA
INDONESIA yang sudah merdeka selama 69 Tahun, Tapi faktanya masih banyak warga indonesia yang belum menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya…salah satunya masyarakat muaragembong yang hanya berjarak 64 KM dari Ibu Kota Jakarta.
Saya yang lahir di Muaragembong sangat sedih dan prihatin melihat saudara-saudara ku di muaragembong, dan saya sangat berterima kasih buat saudara-saudara yang telah membantu dan sangat peduli dengan muaragembong.
By. : Asep/ 08567370960
Saya orang depok, kebetulan punya warisan tanah disana muara gembong...kalau dari harapan indah berapa jam yah?
ReplyDeleteKalau naik motor ribet gak kesana?
2 jam-an, kak. lumayan ribet kalau jalanan lagi becek :)
DeleteSekarang udah bagus jalan nya
DeleteSekarang udah bagus jalan nya
DeleteCongrats yaa... Jadi Juara 1! Emang keren banget siiih, postingannya.
ReplyDeletenice share
ReplyDeleteBoleh saya terbitkan artikel dan foto tulisan ini untuk majalah?
ReplyDeletejika boleh mohon balas ke alamat email naskah2014 at gmail dot com
terima kasih.l
Artikel yang bagus. Kalau tidak ada halangan, sebelum tahun baru 2015 saya juga mau ke Muara Gembong. Terima kasih sudah sharing :)
ReplyDeletejangan musim hujaaaan. jalanannya jadi lumpuuuur :|
DeleteWahh kampung halamanku nih..syurga ada d bekasi..
ReplyDeleteEh kakak kalo ada event di muara gembong , ajak beta toh
ReplyDeletethanks banget nih dapet informasi yang bermanfaat. kebetulan saya dan temen2 dapet tugas ke sana dari universitas. jadi ga sabar deh :D semoga akses jalannya pas lagi ga becek yaa aamiin :D
ReplyDeleteMakasih infonya neng, sy besok mau explore pantai bahagia, ada prospek juragan ikan disana.., tulisannya sangat bagus..
ReplyDeleteDaerah muara gembong memang menarik untuk disinggahi terutama bagi kaum pemancing alam...pokonya seru...ane juga kira2 udah 35 kali trip ke sana terutama ke daerah blacan.
ReplyDeletemuaragembong tempat kelahiran ku, muaragembong tempat ku di besarkan, jangn sebut muaragembong plosok, jangan sebut muaragembong kp pedalaman, kalau saja pemerintah setempat peduli dengan masyarakat dan wilayahnya mungkin jalanpun tidak akan hancur, dan banjirpun tidak akan datang tiap tahunnya,,.. muaragembong punya cagar alam yg harus kita lestarikan, selain masjid alam yg berdiri di kp blacan di desa pantai bahagia tepatnya kp blukbuk rt01 rw 03 pun punya bangunan yg bersejarah, yaitu bangunan peninggalan dari syeikh RATU BLIMBING, kami mohon jngn rusak budaya kami, dengan kelakuan pemerintahan setempat, jngn rusak peninggalan2 dari nenek moyang kami dengan tangan2 yg tdk bertanggung jawab,
ReplyDeleteWaaah terimakasih banyak infonya kaaak. sangat membantu, aku juga bingung selama ini apa yang istimewa dan menarik dari wisata di bekasi, jadi pengen explore disana hehe
ReplyDeleteKira kira jalan dr bekasi ke pantai muara gembong sudah bagus blom ya mba?penasaran ingin menuju kesana..
ReplyDeleteinformasi yang sangat bermanfaat sekali .
ReplyDeleteterimaksih infonya sangatb bemanfaat sekali gan
ReplyDeleteObat Tradisional Jelly Gamat
Obat Gondok
Obat ASI tersumbat
Obat Infeksi Gusi
Saya kemaren kesana sendiri untuk mencobanya, bener2 mantap kalau lewat jalannya, jangan mencoba sendirian, cukup saya yang menjadi korban jalan sendiri :D tapi spot lutung itu sebelah mananya ya? Tolong infonya dari kecamatan muara gembong kemana lagi
ReplyDeletenaik perahu dari kecamatan, kak... di dekat kecamatan ada dermaganya :)
DeleteSaya penasaran banget sama muara gembong, bisa minta info kendaraan yg bisa digunain untuk ke sana tak? Selain motor kaya angkutan umum gitu.. hehe
ReplyDeleteTerima kasih, mohon bantuannya :)
nggak ada angkutan umum, kak :)
DeleteKapan ke sana lagi?
ReplyDeleteAjak-ajak yaa..
@suratirubi insya Allha tanggal 22 November 2015, kita star dari tambun.
ReplyDeletemantep gan.... saya yg dekat muara gembong aja belom kesana... saya harus coba datang kesana... thanks :)
ReplyDeletesangat susah kalo jalan sendiri pake kendaraan pribadi ya..saya pernah ke muara gembong sampai sana bengong..karena kalau menuju pantainya harus nyebrang pake perahu atau naik ojek, sementara mobil harus ditinggal di depan kantor kecamatan muara gembong.. masih susah kalo menurut saya akses menuju pantainya..apalagi bila mengajak anak anak... waktu itu kami sekeluarga berencana mengunjungi pantai desa bahagia. saya sdh sampai di ujung muara gembong (ngandlin gps)..tanya sana sini kesimpulannya harus naik ojek atau naik perahu atau via karawang..akhirnya putar arah balik lagi pulang...hehehe..mungkin harus gabung komunitas kali ya..karena informasinya sangat sedikit sekali..
ReplyDeletewahh.. itu ada masjid, waktu ane jalan2 ke muara sana juga singgah di mesjid itu :D
ReplyDeleteMinta tolong share rincian budget yg mesti dikeluarkan dong kak, klo bisa skalian sama rute lengkap menuju kesana..
ReplyDeleteMakasih.. :)
Wah keren kak, waktu saya pernah susur jalan via karang satria lalu lewat gabus. Kok malah nyasarnya k sukatani. Salah belok hahahaha. Thanx infonya
ReplyDelete, capcuussss
ada yang tau itu rutenya kemana kalo dari mall bekasi atau stasiun bekasi? dan patokan muara gembong deket mananya gitu ? trims
ReplyDeleteDari stasiun bekasi ambil arah k babelan, luruus terus via jalan pasar babelan. Nanti tanya menuju arah cabangbungin & muara gembong. Klo mau wisata k pantai pakis, nanti naik getek (rakit) nyebrang sungai citarum. Klo mau k habitat lutung bisa k daerah "Beting" klo gk salah pake perahu. Asik lho kawan !! :D
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteemang keren, panatinya, alamnya, pemandangan yang di suguhi di sepanjang perjanan mengexplor muaragembong. apalagi flora dan faunanya yang emang ga ada di banyak tempat. mangrove, lutung jawa, burung-burung, kepiting, dan pastinya banyak wisata kuliner yang kayanya cuma ada di muaragembong. macing di empang. langsung makan di empang. haha bangga sama muaragembong. ya semoga aja bisa di manfaatkan dengan baik. tanpa harus merugikan pihak lain. jaya muaragembong :D
ReplyDeleteKak, mohon info kontak yang bisa dihubungi untuk bisa gabung di organisasi yg biasa melakukan kegiatan di wilayah muara gembong. Tolong di email kan ke egidyamahardini@gmail.com atau mahardiniegidya@yahoo.com mohon jawabannya kak. Terimakasih
ReplyDeleteMuaragembong kampung halaman sy,dan smpai saat ini msh d muaragembong,d sini ketenangan didapat. I love muaragembong.
ReplyDeleteKalau inget Bekasi, ingetnya Cikarang. Kalau inget Cikarang, ingetnya industri...
ReplyDeleteWahh mantab sekali.., kl jalur utara Bekasi sudah jadi di bangun, perkembangan penduduk pasti cepat ramai.., mau deh investasi property di sana.. :)
ReplyDeletedi bekasi juga ternyata ada tempat wisatanya juga, muara gombong..
ReplyDeleteMba....saya baru tadi ke muara gembong blom explore smua t4 muaragembong...mba ikut komunitas apa
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteMuara gembong tempat liburan memancing yg sangat Indah,hutan mangrove nya masih lebat dan spesies ikan nya beragam,
ReplyDeleteMuara gembong tempat liburan memancing yg sangat Indah,hutan mangrove nya masih lebat dan spesies ikan nya beragam,
ReplyDeletesalut buat Agita Violy atas tulisan nya di blog ini.. sygnya muara gembong msk di daerah administratif Kabupaten Bekasi. Mgkn kalau msk di administratif Kota Bekasi bakal di budidayakan potensi wisatanya :)
ReplyDeletePengalaman saya tanggal 01 january 2017,menuju ke Muara Gembong ehhhh...nyasar ke pantai pakis jaya ,karawang,.....Ceritanya begini,...saya sudah tinggal di daerah kab.bekasi tepatnya di desa sumber jaya,tambun selatan perumahan Koperindag.sudah 16 tahun,kerja di daerah jakarta utara ,sebagai guru swasta,Mendengar berita di media tentang muara gembong sangat menarik untuk mengunjungi lansung daerah tersebut sebagai warga kab.bekasi biar banyak bercerita tentang obyek wisata tersebut sebagai obyek wisata keluarga,arisan keluarga, maklum sekitar 4-5 kali setahun pergi wisataa keluarga,arisan ke wilayah jawa barat lainnya seperti puncak bogor, sore hari sekitar pukul 16 ,berangkat menuju Muara Gembong dengan menaiki kenderaan mobil mini bus sejuta umat ,bersama isteri asal Jogyakarta,dan anak laki laki saya umur 12 tahun kls 6 SD Oscar, menuju muara gembong dan sekali gus untuk survey sebagai obyek wisata keluarga,dari desa sumber jaya saya melewati jalan kali cbl menuju per empatan pulau puter ,ngambil jalan lurus ke arah babelan,.....setelah lebih dari 1,5 jam perjalanan hari mulai sore tetap semangat menyusuri jalan yang sebenarnya sudah lumayan bagus di bandingkan jalan jalan serupa di wilayah saya di tapanuli tengah sumatera utara,melaju dengan kecepatan 40 km perjama karena tidak ada kemacetan cukup lancar,tiba di wilayah yg penerangannya minim,bertanya ke warga ,dengan pertanyaan pak jalur menuju pantai pakis muara gembong (ternyata saya salah sebut)bapak sufah lewat sekitar 1km, bapak kembali nanti ada eretan,lalu menyeberang denganeretanitu dan bisa menyeberang sekali gus dengan 2 mobil minibus dan satu warga naik sepeda motor,cukup deg deg kan juga termasuk isteri saya, begitu menyeberang pakai eretan dengan harga 25.000,kira kira 20 meter ketemulzh jalan menuju pantai ..ternyata adalah pantai pakis jaya....sekitar 25 menit perjalan sampailah di pantai pakis jaya waktu sudah pukul 20.wib.namun wisatawan masih banyak dengan menggunakan mobil pribadi,pik up,dan kenderaan roda 2, sekitar satu jam di xana ,kamipun kembali pulang menuju tambun,dengan jalur yg berbeda dengan jalur saat kami berangkat menuju tempat pantai pakis jaya,bukan ke muara gembong,denvan kemacetandijalan yg disebelah kiri adalah salusan air ,atau sungai, menuju sukatani trrus ke arah tambelang yg rencana saya akan lewat tambelang menuju sum er jaya yg sebelumnnya saya pun sudah pernah tau tambelang,ternyata salah jalan lagi kira kira pukul 00,30 tiba di perempatan kali cbl ,dan akhirnya saya putuskan untuk mengambil jalur lewat perumahan pesona,villa beksi 1,dan 2 menuju jalen jaya ,dan pasar mini tambun,akhirnya saya tiba di rumah koperindag,sumber jaya pukul,01 wib ,hari ini, .........mohon informasi ..untuk jalur yg bisa untuksaya tempuh menuju kantor kecamatan muara gembong,atau ke pantai muara gembong,,,,,nexs saya akan kembali mengunjungi ,muara gembong yg belumdapat terwujud kemarin,...tolong bantu saya dengan jalur yg lebih mudah saya tempuh......sampai ketemu ,,,,,daerah yg nan indah Muara Gembong.....Elbinus Simanullang, 0812 6258 7279,
ReplyDeleteSejak dulu ingin kesini, tapi lihat jarak dan kondisi jalan, akhirnya dipending terus :D
ReplyDeletedenger denger di sungainya masih ada kehidupan buayanya ya? sekarang apa masih ada ?
ReplyDeleteMba tulisannya menarik sekali, saya ingin sekali kesana apa jalannya masih seperti itu ya?
ReplyDeleteKalau sudah begitu
ReplyDelete----------------
شركة رش مبيدات بالدمام
Mantap Mbak postingannya, izin share :)
ReplyDeleteAda penginapan ga ya di muara gembong dan sekitarnya?
ReplyDelete