Mentari mulai memancarkan sinarnya,
Membelah kabut yang menghantui diri
semalaman,
Mencairkan kristal-kristal es yang
mengembun di dedaunan,
Gemercik banyu bening mengalun di
telinga,
Merayu siapapun untuk mendekat
kepadanya,
Menyentuh dinginnya,
Membasuh segarnya,
Memeluk lembutnya,
Membaui aroma tanah basah,
Mendamaikan hati-hati yang resah….
Ranu
Kumbolo, 31 Desember 2012
Selesai keliling Ranu Kumbolo, aku
keliling area tenda hitung-hitung pemanasan sebelum naik ke Tanjakan Cinta.
Kelihatannya memang unik seperti bentuk Love.
Namun tingginyaaaa, bikin ngeper
duluan! Kemudian kembali ke tenda dan menemukan Mbak Jun yang telah terbangun
dari tidur panjangnya. Hehe, dia yang tidur paling pertama soalnya. Kemudian
pipis gantian sama dia didekat pohon pinus *blush* Ranu Kumbolo ramai sekali
kala itu. Sepertinya sebagian besar dari mereka akan merayakan tahun baru
disana. Jadi agak sulit mencari lokasi untuk pipis disini. Terlalu banyak orang
-_-
Hampir semua team sudah bangun dan
selesai sarapan kecuali team kami. Memang pemalas semua -_- Oh iya, dalam
Memorable Trekking Semeru 2013 ini terbagi empat team, yaitu Team Ayek-ayek,
Oro-oro Ombo, Ranu Kumbolo dan Arcopodo. Semua nama tim diambil dari
tempat-tempat di semeru. Dan team kami, Oro-oro Ombo selalu kebagian jalan
terakhir :-|
Menu makanan yang Arya buat hari ini
adalaaaaah, taraaaa *bukatudungsaji* Macaroni Bolognese diatasnya ditaburi
keju. Nyam. Terus Nganga bikin sarden sama nasi setengah mateng :-| Aku kebagian cuci piring bareng
Kibo *kedipkedip*
Ah iya, Kibo sempet kesemsem sama turis
asal Inggris. Namanya Jessica. Tendanya deket Nganga. Tapi Kibo payah, gak
berani ngajak kenalan :-p
Kami start ke Kalimati pukul sepuluh. Eh
sebelas.. Eh apa sepuluh ya? Gatau lupa *jitak*
Ya pokoknya jam-jam segitulah. Ranu
Kumbolo turun kabut. Gerimis kecil dan harus melewati Tanjakan Cinta yang
katanya romantis itu dalam keadaan licin. What The?!! Itu bukan Tanjakan Cinta,
tapi tanjakan penderitaan!! Tapi kalau kata Donny, itu benar Tanjakan Cinta,
Cinta itu tiada akhir deritanya :’(
Daaaaan, siapa yang percaya mitos
tanjakan cinta?
Barang siapa yang melewati tanjakan
cinta sambil memikirkan seseorang yang penting dalam hidupnya, kemudian enggak
nengok sama sekali ke belakang, maka cintanya akan awet selamanya :’)
Lalu, siapa yang ku pikirkan selama
melintasi Tanjakan Cinta?
Bagaimana kabarmu disana?
Aku melintasi tanjakan cinta ini,
sendirian
Tanpa genggaman, tanpa pegangan
Berbekal kepercayaan dan sebuah tongkat
pinjaman
Mungkinkah suatu saat nanti, di
kehidupan nyata
Aku menjalani kisah cinta kita
sendirian?
Tanpa genggamanmu, tanpa kepercayaanmu?
Entahlah,
Demi kabut yang menggelap di Ranu
Kumbolo,
Demi tanjakan cinta yang licin dan penuh
derita,
Demi pinus yang meneduhkan mata,
Demi nafas yang mulai terengah-engah,
Demi badan dan kaki yang mulai payah,
Aku merindukanmu...
Agita
Violy,
Di
Penghujung 2012,
Tanjakan
Cinta.
“Agitaaaaa…” Teriak Om Dedy, panitia
Memorable Trekking dari bawah. Namun aku tak juga menyahut.
“Nengok juga gak papa kali
Agiiiiiiiiiiit” Aku cekikikan. Sambil masih berpuisi. Sesampainya diatas,
barulah kuberanikan diri untuk menengok kebelakang. Aku mengamati Ranu Kumbolo
yang ramai dan semakin gelap. Dan setelahnya padang rumput oro-oro ombo.
Terimakasih semesta, manis sekali jamuannya :-)
Melintasi Oro-oro Ombo, kemudian Cemoro
Kandang. Hujan semakin deras, jalan semakin menanjak. Sepatu basah dan carrier
terasa semakin berat. Perut semakin lapar dan istirahat semakin sering. Aku tak
tahu harus bagaimana lagi :’(
Arya dan Nganga berada di posisi paling
belakang. Begitu pula Budi dan Bang Hengki yang pendiam, carriernya terlihat
berat sekali. Sementara Mbak Jun sudah berjalan paling depan, beliau
benar-benar kancil. Dan aku, kerjaku hanya minum dan makan apapun yang kubawa
:-D
Ah, iya! Aku sempat bertemu tiga orang
asal Bekasi yang ngguyon di Kereta
bareng Bapak AL!! Mereka habis muncak dan baru turun, sementara aku baru naik.
Dan salah satu diantara mereka muncak pake’
sendal Crocs. Subhanallah :-O
“Ayo mbak Bekasi, semangat, Kalimati
sebentar lagi. Kita pulang duluan ya..” Pamit mereka setelah berbincang
sebentar. Ah, lucu kalau mengingatnya.
Setibanya di Kalimati, kami semua kedinginan.
Sepatu kami basah setelah menerjang aliran air sepanjang perjalanan. Kibo
bahkan tak bergerak selama satu jam. Tapi tetap saja ngoceh tak henti-henti melihat Jessica yang tendanya dekat lagi.
Dan kalimat andalannya adalah, “Kalo jodoh emang gak kemana. Jessica..”
Setelah tenda didirikan, Bang Ucup ambil
air di Sumbermani. Sepatu segera kubersihkan dan ku-sumpel Koran kemudian
dibungkus dengan plastik agar terlindung dari hujan. Aku dan mbak Jun berganti
pakaian lalu tidur. Padahal hari masih sore, tapi lebih baik tidur untuk
memulihkan badan yang kelelahan agar bisa mengejar Summit esok hari.
Pukul sepuluh malam akhirnya aku
terbangun. Disinilah sebuah keraguan tiba-tiba datang. Caesa dan Nganga
memutuskan untuk tidak summit. Pakaian dan sepatu mereka basah. Kemudian Arya
yang kelelahan, Budi yang kancutnya kebasahan dan Kibo yang bisanya hanya
ikut-ikutan juga tidak summit. Aku labil sekali, belum bersiap-siap sementara
Mbak Jun telah selesai dengan alat tempurnya. Dalam keadaan yang membingungkan
serta dingin yang luar biasa, aku keluar tenda dan memberanikan diri menyentuh
tanah tanpa alas kaki. Dan semangatku mulai timbul ketika melihat Bang Yasin mengingatkanku
untuk membawa jersey Chelsea sampai puncak Mahameru.
“Git, jangan lupa ya jerseynya dibawa.”
Ujarnya kala itu.
“Abang, Agit bingung ni mau summit atau
enggak.” Jawabku ragu.
“Yaudah kalau nggak sanggup mah jangan
dipaksain.” Ujar beliau lagi.
Iya, sebelumnya aku dan Bang Yasin telah
bekerjasama untuk membuat jersey bernomor punggung Maha 20 dan Meru 13 agar
tercipta Mahameru 2013. Jersey itu akan dipakai dipuncak Mahameru dan menjadi
bukti bahwa jersey Chelsea telah sampai di titik tertinggi pulau Jawa pada awal
tahun 2013. Aku takmau semua menjadi sia-sia!! Mau nangis ih :’(
Kemudian kucoba berjalan nyeker ke tenda Bang Hengki. Kabar
burung mengatakan bahwa Bang Ucup tak akan summit karena kelelahan. Namun siapa
sangka? Seluruh penghuni di tenda Bang Hengki yang berisi ia sendiri, Donny dan
Bang Ucup telah siap dengan alat tempurnya.
“Kalian semua summit?” tanyaku dengan
wajah terkejut.
“Iya. Lu kok gak siap-siap?” Tanya
Donny.
“Gue bingung summit apa enggak. Arya,
Nganga, Caesa, Budi sama Kibo nggak summit.” Jelasku.
“Udah ayo berangkat.” Kata Bang Ucup.
Aku kembali ke tenda dan segera bersiap-siap. Caesa bingung melihatku yang
mendadak semangat untuk summit.
“Lu summit Git? Gue pengen..” ujar
Caesa.
“Ayo sa, Bang Ucup ikut. Gue enak jalan
sama dia pelan-pelan aja.”
“Gue nggak ada baju lagi ta..”
“Ini gue ada baju satu lagi sa.. Apa
sama baju bola gue mau?” Aku menyerahkan baju-bajuku yang masih kering.
“Nganga, gue boleh summit gak?” Tanya
Caesa kepada Nganga. Meminta izin. Namun Nganga menggeleng dan segera
menyiapkan makan untuk kami yang mau summit.
“Agit cepetan packingnya! Ini rombongan
lain udah mau jalan!!” Teriak Nganga dari luar.
“Iya bentar dulu Nga, gue tinggal pake
sepatu!” Ah kesal sekali waktu itu diburu-buru, terlebih lagi aku sedang bocor
parah.
Akhirnya Nganga menghampiriku dan
menyuapi dua sendok indomie goreng yang agak berkuah. Begitu pula yang lainnya.
Kemudian Aku, Mbak Jun, Bang Ucup, Donny dan Bang Hengky berpamitan kepada
Nganga dan Caesa. Terlihat mata Nganga berkaca-kaca kala itu. Kami saling
berpelukan melepas kepergian dan memberi semangat satu sama lain. Sementara
Arya, Budi dan Kibo masih terlelap di tendanya.
“Air gimana? Gak dibagi-bagi aja?”
Tanyaku.
“Air di daypack gue, tenang. Ini
cewe-cewe gue yang jagain..” Jawab Bang Ucup meyakinkanku.
Peserta Memorable Trekking Semeru 2013
saling membentuk lingkaran dan mulai berdoa. Waktu menunjukkan pukul 12 malam.
Dan seketika kembang api meluncur dari arah Ranu Kumbolo. Ah, siapa pula yang
menyalakannya? Memang indah dan menyenangkan, tapi, apa mereka tak tahu bahwa
kelakuannya bisa membuat burung-burung, rusa dan hewan-hewan dihutan ketakutan?
Biarlah.. Selamat Tahun Baru 2013 :-)
(Bersambung ke cerita selanjutnya, bisa Klik Disini)
(Bersambung ke cerita selanjutnya, bisa Klik Disini)
No comments:
Post a Comment