Skip to main content

Pengumuman Pemenang Lomba Kreasi Cover Catatan Layang

Alhamdulillaaah.. Setelah berhasil menjual hampir seratus buku Catatan Layang selama kurang dari dua bulan, akhirnya saya dan @menujujauh berkampanye untuk menggelar Lomba Kreasi Cover Catatan Layang. Kebetulan saya dapat sponsor T-Shirt dari Sudom Cloth, jadi sekalian aja bagi-bagi baju gratis :D

15 Peserta #LombaKreasiCover @CatatanLayang

Keren-keren kaaaannn???!!!

Setelah semedi selama seminggu terakhir, mandi kembang dan ngunyah melati (#halah) akhirnya saya dan admin @menujujauh memutuskan bahwa pemenangnya adalah...

@zizahh_ dengan kreasi cover berjudul "Travelmate"!

Selamat ya, @zizahh_ :)

Alasan kami memenangkan Catatan Layang dengan tema Travelmate yaitu:
  • Kadang, yang kita butuhkan ketika traveling adalah bukan 'kemana' tetapi dengan 'siapa'. Dan buku Catatan Layang bisa jadi teman sekaligus travelmate ketika kamu sedang traveling sendirian
  • Peta Indonesia, menggambarkan isi catatan perjalanannya yaitu keliling Indonesia
  • Bahan yang @zizahh_ gunakan untuk kreasi cover Catatan Layang lain dari yang lain. Ia membuat peta Indonesia dengan kain flanel sehingga memberikan kesan timbul, sementara kreasi yang lain menggunakan bahan standar seperti pensil, spidol, dan alat pewarna biasa
  • Terakhir, diam-diam saya mengupload gambar-gambar yang masuk ke dalam satu album foto di fesbuk. Dan ternyata gambar zizah yang paling banyak dapat jempol :)

Nah, yang lain jangan kecewa, ya. Masih banyak kesempatan untuk menang di lomba selanjutnya! Hadiah udah menanti dari Sudom Cloth ni :)


Lomba berikutnya apa? Bawa kemanapun Catatan Layang ketika kamu pergi dan bikin foto keren kayak gini!


atau ini...


Merasa tertantang? Mari menuju jauh dan rekam perjalanan kamu dalam buku catatan layang!


Berjalanlah,
Kau akan memiliki satu sampai dua dongeng
saat kembali..

Comments

  1. I Like this... Untuk complement buat agita violy pasti udah banyak banget, makanya sedikit kritik, protes, ketidakpuasan, kekecewaan atau kemarahan (jangan dianggap becanda ya, hehe) dari saya adalah "Penjualan sudah mencapai quantity 100 lebih, tapi kenapa cuman 1 orang doank pemenangnya. Sementara itu kriteria kreatifitas dan antusias dari masing-masing peserta sangat bagus dan beragam. Untuk sarana promosi bukankah lebih baik dan bijak jika di pilih 3 besar atau 5 besar. Selain itu juga untuk menggugah antusiasme teman-teman lain di next event."

    Terima kasih sekian makian saya terhadap anda (Melotot sama agita violy)

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah, tadinya mau gitu. tapi sayang peserta yang ikutan cuma 15 orang. semoga next event lebih banyak lagi yang ikutan biar hadiah dari sponsor makin banyak :'D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kebodohan di Situ Gunung

Posisi yang sudah di Bogor usai berbagi inspirasi ke adik-adik Smart Ekselensia tidak membuat saya dan Hanis langsung pulang ke Bekasi begitu saja. Kami lantas melanjutkan perjalanan ke Sukabumi dengan menggunakan Kereta Pangrango yang kebetulan hanya seharga duapuluh lima ribu rupiah. Pemandangan di sepanjang rel yang baru aktif kembali ini menyuguhkan hamparan sawah dan ladang hijau. Arus sungai yang amat deras juga menemani perjalanan yang memakan waktu dua jam ini.

5 Cm Vs Romeo+Rinjani

5 Cm Vs Romeo+Rinjani Ini kok judulnya malah jadi kayak rumus, ya? Hehehe. Jadi gini, beberapa waktu lalu saya menyempatkan diri untuk menonton film karya Fajar Bustomi, judulnya Romeo+Rinjani. Film yang posternya menampilkan pendaki perempuan dengan pakaian minim tersebut sukses menjadi bahan ejekan para pendaki yang berseliweran di dunia maya. Banyak yang bilang, film ini akan menjadi the next 5 cm yang mengakibatkan membludaknya gunung Rinjani setelah film tersebut ditayangkan. Yah, kita lihat saja nanti seberapa besar efek dari film tersebut di dunia pariwisata, khususnya pendakian. Kembali ke film, bukan maksudnya membanding-bandingkan. Tapi kok ya rasanya ada yang ngeganjel kalau film ini nggak di- share ke temen-temen. Berikut pendapat yang saya rasakan ketika menonton dua film tersebut;

Menyusuri Jejak Islam di Kampung Kauman

Kampung Kauman Free Walking Tour Namanya Kauman. Sebuah kampung yang seringkali dilupakan orang-orang ketika menyusuri Malioboro sampai ujung jalan dan kemudian terhipnotis dengan gagahnya pohon beringin di alun-alun serta suasana nyaman di dalam keraton. Kali ini saya lebih mendahulukan untuk bercerita tentang Kampung Kauman daripada sejarah Jogjakarta, keraton, benteng dan lain-lainnya. Sebuah kesempatan yang langka untuk bisa menjelajahi kampung Kauman bersama orang-orang baru lagi. Adalah Edu Hostel Jogjakarta yang memiliki program Walking Tour Kauman tiap hari Jum’at dan Sabtu. Pada hari Jum’at, biasanya Walking Tour ini akan dibawakan dengan Bahasa Inggris. Namun sayangnya, peserta yang berjumlah lebih dari 15 orang pada hari Jum’at itu tak ada satupun yang berasal dari luar negeri sehingga sepakatlah kami untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.