Skip to main content

Mudahnya Pilih Makanan di AbraResto!



"Git, buka puasa dimana kita?"

"Nggak tahu, kamu mau makan apa? Bentar cek dulu di Abra Resto, tempat makan deket sini ada apa aja."

"Pizza aja, Git. Keluar tol Cibubur macet banget nih!"

"Ya udah, Domino's aja, yuk! Kebetulan aku dapet voucher gratisan."

"Hah? Voucher darimana? Eh, kamu pakai aplikasi apa itu?"

"Abra Resto, bentar aku jelasin..."

***

Seperti yang sering dilakukan teman-teman muslim pada umumnya, di Bulan Ramadhan setiap sore hari menjelang berbuka puasa, ada saja yang ribut bertanya, "Mau ngabuburit dimana?" "Mau buka puasa pakai apa?" ada juga yang masih di kantor dan belum pesan makanan, atau malah terjebak kemacetan dan susah pulang. Padahal berbuka puasa itu harus disegerakan, loh. Jadi gimana solusinya?

Nah, beberapa waktu lalu saya bersama teman-teman dari VivaLog diundang ke Abra Resto (your food, your journey). Saya kira awalnya tempat ini adalah sebuah restoran di bilangan Setiabudi. Ternyata, Abra Resto merupakan situs pencarian makanan, kuliner, jajanan, cemilan, dan semua yang berhubungan dengan isi perut ada di sini!

Semacam situs traveloka, wego atau skyscanner untuk cari-cari tiket pesawat. Jadi, di situs abraresto.com ini direkomendasikan bagi para pencari makanan. Bisa mencari restoran, mal, masakan dan lokasinya dalam sekaligus! Di situs ini kamu bisa buat akun dan me-review makanan apa yang sudah kamu makan, loh... atau kamu juga bisa check-in lagi nongkrong ketje di restoran mana. Update terus ciyn! 

Nah, kalau kamu suka makan tapi males nge-blog, pakai aja aplikasi ini untuk menyalurkan hobi kamu. Semakin banyak yang kamu review, semakin besar kesempatan untuk dapetin voucher gratisan juga~
 
aku udah punya akunnya, dong~
***

"Git, di PlayStore udah ada? Apa namanya? Abra Resto, ya? Kayaknya seru buat searching-searching tempat makan yang rekomen kalau pas lagi nyasar di Jakarta atau Bandung."

"Iyah, cari aja. Namanya AbraResto jangan pakai spasi! Kalau nggak ketemu, yang android bisa klik di sini, yang blackberry bisa ke sini. Ditunggu reviewnya, ya!"

Comments

  1. Yaaa... sayang banget... di Surabya blum adaaa :-(

    ReplyDelete
  2. siip.. bisa tahu resto yang baik sesuai kantong....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kebodohan di Situ Gunung

Posisi yang sudah di Bogor usai berbagi inspirasi ke adik-adik Smart Ekselensia tidak membuat saya dan Hanis langsung pulang ke Bekasi begitu saja. Kami lantas melanjutkan perjalanan ke Sukabumi dengan menggunakan Kereta Pangrango yang kebetulan hanya seharga duapuluh lima ribu rupiah. Pemandangan di sepanjang rel yang baru aktif kembali ini menyuguhkan hamparan sawah dan ladang hijau. Arus sungai yang amat deras juga menemani perjalanan yang memakan waktu dua jam ini.

5 Cm Vs Romeo+Rinjani

5 Cm Vs Romeo+Rinjani Ini kok judulnya malah jadi kayak rumus, ya? Hehehe. Jadi gini, beberapa waktu lalu saya menyempatkan diri untuk menonton film karya Fajar Bustomi, judulnya Romeo+Rinjani. Film yang posternya menampilkan pendaki perempuan dengan pakaian minim tersebut sukses menjadi bahan ejekan para pendaki yang berseliweran di dunia maya. Banyak yang bilang, film ini akan menjadi the next 5 cm yang mengakibatkan membludaknya gunung Rinjani setelah film tersebut ditayangkan. Yah, kita lihat saja nanti seberapa besar efek dari film tersebut di dunia pariwisata, khususnya pendakian. Kembali ke film, bukan maksudnya membanding-bandingkan. Tapi kok ya rasanya ada yang ngeganjel kalau film ini nggak di- share ke temen-temen. Berikut pendapat yang saya rasakan ketika menonton dua film tersebut;

Menyusuri Jejak Islam di Kampung Kauman

Kampung Kauman Free Walking Tour Namanya Kauman. Sebuah kampung yang seringkali dilupakan orang-orang ketika menyusuri Malioboro sampai ujung jalan dan kemudian terhipnotis dengan gagahnya pohon beringin di alun-alun serta suasana nyaman di dalam keraton. Kali ini saya lebih mendahulukan untuk bercerita tentang Kampung Kauman daripada sejarah Jogjakarta, keraton, benteng dan lain-lainnya. Sebuah kesempatan yang langka untuk bisa menjelajahi kampung Kauman bersama orang-orang baru lagi. Adalah Edu Hostel Jogjakarta yang memiliki program Walking Tour Kauman tiap hari Jum’at dan Sabtu. Pada hari Jum’at, biasanya Walking Tour ini akan dibawakan dengan Bahasa Inggris. Namun sayangnya, peserta yang berjumlah lebih dari 15 orang pada hari Jum’at itu tak ada satupun yang berasal dari luar negeri sehingga sepakatlah kami untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.