Tuesday, 6 May 2025

Transformasi Universitas Negeri Yogyakarta dalam Mengedepankan Teknologi dan Pendidikan

Saya Agita Violy, seorang guru PAUD di sebuah kota kecil yang dikelilingi suara anak-anak, riuh tawa, dan mimpi-mimpi yang masih polos. Di ruang kelas sederhana itu, saya terus belajar. Belajar bukan hanya dari buku, tapi juga dari pertanyaan-pertanyaan lugu yang kadang justru mengajarkan saya tentang hidup.

Suatu malam, setelah menidurkan anak dan menyelesaikan laporan pembelajaran, saya membuka laman Instagram Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Di sana, terpampang kabar tentang diluncurkannya Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk jenjang Magister dan Doktor. Seketika, hati ini berdegup. Apakah ini artinya saya, dan ribuan guru lain di penjuru Indonesia, bisa menggapai mimpi akademik tanpa meninggalkan ruang kelas kami?


Menengok UNY: Sebuah Perjalanan dari Masa ke Masa

Source: KuliahAja.id

UNY bukan kampus asing di telinga. Namanya melegenda sebagai salah satu kampus pendidikan terbaik di negeri ini. Dahulu dikenal sebagai IKIP Yogyakarta, kini UNY telah bermetamorfosis menjadi universitas unggulan yang mendunia, tanpa kehilangan akarnya sebagai lembaga yang mengabdi untuk pendidikan.

Kampus ini bukan hanya mencetak guru. Ia mencetak pelita. Melahirkan pendidik, peneliti, inovator, dan penggerak yang menyentuh denyut kehidupan masyarakat. 

Selama ini, saya mengira kuliah jarak jauh hanya berlangsung di balik layar. Tapi ternyata, UNY melihat lebih dari sekadar efisiensi digital. Dalam kegiatan yang berlangsung pada 26–28 April 2025 itu, ratusan mahasiswa PJJ dari berbagai daerah datang langsung ke Yogyakarta. Mereka bertemu, berkenalan, berdiskusi, bahkan berjejaring lintas program studi—sebuah momen yang mungkin tak akan mereka rasakan jika hanya kuliah daring.

Rektor UNY, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO, secara langsung menyambut para mahasiswa dan menegaskan pentingnya membangun koneksi akademik yang bermakna, meskipun kuliah dilakukan secara jarak jauh. Dari situ saya sadar, bahwa yang ditawarkan UNY bukan sekadar gelar, tapi juga rasa keterhubungan yang utuh dengan mengajak mahasiswa Campuss Tour dan menyelami sejarah.


PJJ UNY: Menembus Batas, Menyentuh Asa

Ketika membaca lebih dalam tentang Program PJJ S2 dan S3 UNY, saya merasa seperti sedang melihat jembatan—bukan hanya menuju gelar akademik, tapi menuju kemungkinan baru. Program ini memungkinkan siapa pun, dari pelosok mana pun, untuk belajar tanpa harus meninggalkan ladang perjuangannya.

Dengan sistem pembelajaran digital BeSmart, kuliah dilakukan secara sinkron dan asinkron. Ada sesi tatap muka terbatas, bimbingan akademik virtual, hingga forum diskusi yang membuat pembelajaran tetap hidup. Semua itu dikemas dalam semangat inovasi yang manusiawi—karena teknologi di UNY bukan untuk menggantikan manusia, tapi untuk mendekatkannya.

Apa yang membuat UNY berbeda bukan hanya karena ia punya program studi unggulan atau kampus yang megah. Tapi karena semangat Tridarma Perguruan Tinggi benar-benar dihidupkan.

Melalui pendidikan, UNY membekali mahasiswa dengan ilmu yang kontekstual dan relevan. Melalui penelitian, kampus ini melahirkan solusi atas persoalan nyata—dari kurikulum yang ramah anak, hingga teknologi pembelajaran di daerah 3T. Dan melalui pengabdian masyarakat, UNY hadir langsung: memberdayakan UMKM, mendampingi guru daerah, melatih literasi digital, bahkan menyentuh kehidupan warga desa.

UNY tidak berdiri di menara gading. Ia justru menyusuri jalanan kampung, lorong pasar, dan ruang kelas terpencil untuk menyatukan pengetahuan dan kemanusiaan. Seperti yang dilakukannya secara berkesinambungan dengan mendorong pembelajaran Creativepreneur bagi siswa kelas menengah.


Matahari dari Yogyakarta: Menyalakan Indonesia

Sebagai guru di daerah, saya tahu rasanya menjadi pelayan ilmu sekaligus murid kehidupan. Saya tahu rasanya ingin belajar lebih jauh, tapi dibatasi oleh waktu, tempat, dan tanggung jawab. Namun UNY, melalui transformasinya, seolah berkata: Kami di sini. Kami membuka pintu untukmu. Belajarlah, dan bawalah kembali cahayanya untuk sekitarmu.

UNY bukan hanya universitas. Ia adalah simbol dari harapan yang dibumikan. Ia adalah matahari yang terbit dari Yogyakarta—hangat, menyinari, dan tak pilih kasih.

Transformasi Universitas Negeri Yogyakarta bukanlah sekadar perubahan administratif atau digitalisasi semata. Ia adalah gerak yang menghidupkan. Ia adalah upaya untuk menjangkau yang jauh, menyentuh yang tersembunyi, dan menghidupkan yang nyaris padam.

Sebagai guru, saya melihat UNY bukan hanya sebagai tempat belajar. Tapi sebagai rekan seperjalanan, tempat harapan-harapan kecil yang saya miliki ini bisa tumbuh dan berkembang. Karena di balik layar komputer dan ruang virtual itu, UNY sedang menulis sejarah baru pendidikan Indonesia.

Dan saya ingin sekali menjadi bagian dari kisah itu.
Semoga kelak giliran saya berdiri dengan toga garis tiga di sana.





Artikel ini diikutsertakan pada lomba Blog UNY 2025






Wednesday, 31 March 2021

Semakin Asyik E-Learning dengan ASUS ZenBook Flip S (UX371)

2020 berjalan begitu cepat. Ditambah pandemi yang membuat kita di rumah saja dan terpaksa tidak bisa kemana-mana. Saya yang berprofesi sebagai guru, mau tidak mau harus mendadak berinteraksi dengan murid-murid lewat layar laptop dan smartphone melalui koneksi internet.

Agustus 2020 lalu, seharusnya saya memiliki resolusi untuk ganti laptop. Iya, laptop saya sudah 8 tahun usianya. Sudah cukup tua untuk diajak berlari mengejar laporan tugas. Namun semesta ternyata mendukung saya untuk mengganti smartphone terlebih dahulu yang sudah empat tahun usianya, ia mendadak mati total saat harus video conference dengan murid-murd, ditambah banyaknya tugas yang masuk melalui chat Whats App. Ternyata, ganti laptop yang sudah direncanakan, diharuskan mengalah dulu.

2020 lalu, saya juga memutuskan untuk melanjutkan kuliah magister. Mengajar dan belajar secara online sekaligus dengan smartphone yang alhamdulillah sudah canggih, namun masih harus bersabar dengan laptop Asus jadul yang menemani saya sejak mulai S1 dahulu.

Laptop Asus lamaku, sejak 2012 hingga kini.

2021, harapan saya masih sama seperti tahun sebelumnya, bisa ganti laptop sehingga bisa lebih produktif. Produktif di sini, dalam artian saya bisa membuat video-video pembelajaran yang menarik agar murid-murid semakin semangat belajar online, juga menuntaskan tugas-tugas kuliah dengan membuat presentasi yang aduhai dan sedap dipandang mata.

Menurut saya, di era pandemi ini, visual sangatlah penting; baik dalam bentuk desain grafis maupun video. Mengajar dan belajar secara online sangatlah membosankan jika tidak disertai media pembelajaran dengan visual yang menarik. Kalau ditanya mau ganti laptop apa, sudah pasti saya pilih Asus lagi. Terbukti dari kesetiaan saya terhadap Asus yang sudah menemani saya 8 tahun belakangan ini, yang sudah saya bawa kemanapun kota tujuan saya dan membantu saya dengan mudah membackup foto dan mengirim kerjaan secara mobile.

Membuat presentasi tugas kuliah

Membuat bahan ajar

Dari semua laptop Asus yang beredar saat ini, tentunya saya naksir berat dengan ASUS ZenBook FlipS (UX371). Zenbook Flip S (UX371) diakui sebagai laptop convertible paling premium dari ASUS saat ini dengan desain yang mewah, ringkas dan ringan. Tampilannya tipis dan pas di genggaman dengan ukuran 0.50 x 21.10 x 1.19~1.39 cm. Beratnya juga hanya 1.20 kg yang ga bikin punggung pegel kalau diletakkan di ransel. Benar-benar ringkas, ringan dan praktis.

Yang bikin saya semakin ngiler dari ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini yaitu sudah menggunakan teknologi layar khusus yang dapat mengurangi gelombang biru serta efek flickering tanpa mengorbankan kualitas visualnya sehingga dapat mengurangi penyebab utama gangguan kesehatan pada mata saat menggunakan perangkat elektronik. Saya yang mengajar dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore tentunya tidak perlu khawatir memandangi layar laptop seharian.

ASUS Zenbook Flip S (UX371)

Sebagai laptop convertible, Zenbook Flip S (UX371) hadir dengan layar yang dapat diputar sejauh 360 derajat. Prosesornya juga sudah Intel Core i7-1165G7. Ditambah lagi, Zenbook Flip S (UX371) dilengkapi dengan penyimpanan berupa NVMe PCIe 3.0 SSD berkapasitas hingga 1TB serta RAM hingga 16 GB. Huhuhu asik banget ini buat ngajar anak-anak, ga pake loading lama, bikin bahan ajar juga semakin praktis. Laptop ini juga sudah dilengkapi numberpad jadi bisa input laporan yang berhubungan dengan angka semakin cepat.

Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.

PC modern juga dilengkapi dengan pena digital yang memiliki banyak manfaat. Sentuhan khas tercipta saat Anda membuat sketsa atau coretan pada dokumen dengan pena digital. Penelitian juga menemukan adanya peningkatan kinerja hingga 38% pada pelajar ketika mereka menggunakan pena digital untuk mengerjakan soal-soal sains. Tidak semua ide berupa kalimat, kini saatnya untuk tuangkan inspirasi segera dalam sketsa atau coretan pena digital di PC modern.

Pena digital yang biasa dikenal dengan pen stylus ini tentu memudahkan saya untuk membuat sketsa dan bahan ajar layaknya kanvas digital. Mind mapping project juga semakin cepat dan bisa dilakukan dimana saja. Ditambah lagi daya baterainya yang tahan lama bisa berkegiatan seharian tanpa perlu diisi ulang dayanya (menatap sedih laptop Asus-ku yang setahun belakangan ini harus nge-charge terus. Huhuhu.)



Btw, berikut spesifikasi lengkapnya :


Spek lengkap, ringan dibawa, baterai
gacor, sudah SSD dan bisa pakai pen stylus, kayaknya ga cuma ngajar dan nugas kuliah aja tapi 2021 ini saya bisa semakin rajin nulis dan bikin konten bermanfaat. Bismillah, kumpulin uang untuk beli laptop super worth it yang pastinya bakal awet lebih lama. Sambil nunggu keajaiban, ikutan lombanya dulu. Siapa tau bisa lebih cepat memiliki dan memeluknya, duhai ASUS ZenBook Flip S (UX371) idamanku.


Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS ZenBook Flip S (UX371) Blog Writing Competition bersama deddyhuang.com. Wish me luck!

Monday, 17 August 2020

Seperti Hidup Kembali

Baca judulnya, pasti langsung teringat lagu Andra and The Backbone. Sebagai intro, mari nyanyik dulu~


Kau temukan aku.
Ketika ku rapuh.
Terdampar membisu seperti debu
Matahari.
Seakan tak lagi.
Menyinari hati sepi ini~

Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, menulis dan menyanyi adalah dunia saya. Saya terbiasa membaca buku apapun dan menceritakan setiap kepingan hidup saya di mana pun; baik di buku diary, Friendster, note Facebook, sampai ke blog. Cita-cita menjadi seorang penulis mengantarkan saya pada jabatan Content Writer di sebuah Start-Up sekaligus menjadi travel writer pada jamannya. Selain menjadi penulis, saya juga sempat ingin menjadi seorang penyiar radio, agar saya bisa mendengarkan lagu-lagu kesukaan saya sepanjang hari. Namun ternyata mimpi saya yang kedua tidak tercapai.

Berdamai dengan diri sendiri adalah hal yang sulit. Saya memilih untuk 'menghilang' selama dua tahun setelah memiliki anak. Ada rasa yang tidak bisa diungkapkan ketika saya ingin mengembangkan diri di luar sana tapi terbentur dengan kebutuhan anak yang masih menyusui. Pakai susu botol kan bisa? Tentu tidak untuk saya yang alhamdulillah dikaruniai ASI melimpah. Ditambah lagi, Juno benar-benar tidak mau pakai dot. Dan saya, benar-benar tidak bisa jauh darinya, meninggalkannya dalam waktu yang cukup lama.

Sunday, 31 May 2020

Destinasi Pilihan Ketika Pandemi Berakhir

Harusnya, Mei ini naik kereta ke Malang. Gara-gara Covid-19, gajadi deh
Photo by https://railpictures.net/viewphoto.php?id=587382

16 Maret 2020. Hari paling bersejarah di seumur hidup saya. Semua aktivitas dihentikan tiba-tiba. Sekolah diliburkan, tempat ibadah satu per satu ditutup, karyawan kantor mulai diharuskan bekerja dari rumah, hingga restoran-restoran yang tidak boleh disinggahi berjam-jam demi WiFi gratis dan hanya bisa dipesan dengan cara take away. Jaga jarak, katanya.

Semua ini karena Covid-19, sebuah virus yang menyerang sistem pernapasan, yang tiba-tiba hadir dan mengacak-acak hampir seluruh dunia. Yang mudah sekali menular dan mematikan. Yang membuat kita harus rajin menjaga kebersihan dan membatasi diri untuk beraktivitas di luar. Yang membuat ribuan bus tidak bisa beroperasi dan hanya teronggok di lahan parkir berhektar-hektar. Yang membuat semua jadwal kereta dan penerbangan dihentikan. Yang juga menjadikan saya harus rela me-refund tiket PP Malang untuk merayakan ulang tahun ketiga Juno di Semeru.

Kenapa harus Malang?

Monday, 20 February 2017

Liburan Random di Nusantara, Ikuti Tips Ini Agar Hemat


Setiap orang, terutama yang punya kesibukan rutin setiap harinya, pasti perlu beberapa hari untuk melepas penat. Liburan ke alam jadi salah satu pilihan untuk menyegarkan kembali otak yang sudah diperas selama berminggu-minggu oleh pekerjaan yang menumpuk. Seperti yang sudah kita semua tahu, Indonesia sendiri menyimpan banyak tempat dengan pemkamungan alam yang sudah tak perlu diragukan lagi keindahannya.

Dari ujung barat hingga timur negeri kita ini, tersimpan banyak sekali 'surga', baik yang sudah komersil maupun yang masih tersembunyi. Dengan pesawat Air Asia, traveling ke seluruh Nusantara tanpa perlu takut ladi bakal menghabiskan biaya mahal. Kok bisa? Tentu saja, karena seperti halnya maskapai penerbangan yang ada di Indonesia ini, Air Asia juga punya penawaran khusus berupa harga promo untuk beberapa rute.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...