Skip to main content

Posts

Showing posts with the label pecinta alam

Milad Bekasi Summiter yang Pertama

Ini diaaa... Wadah dari pecinta alam di Bekasi. Tak hanya berperan aktif dalam pendakian, tapi juga acara amal, sumbangsih, volunteer , kegiatan outdoor dan hal positif lainnya. Memasuki usianya yang pertama, Bekasi Summiter merencanakan untuk merayakannya di Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat. Hari demi hari, peminat acara ini semakin banyak. Panitia dibikin pusing karena jumlah pesanan T-Shirt yang terus bertambah juga pendataan transportasi dan konsumsi. Sementara saya disini hanyalah tim hore dan terima beres. Padahal saya pun yang belakangan bayar pendaftaran dan tetek-bengeknya. Hahaha maaf ya :) Keberangkatan dibagi menjadi tiga tempat. Yang pertama dari alun-alun Kota Bekasi, sebanyak tiga puluh orang berangkat dengan menaikki tronton AL. Kemudian yang kedua berangkat dari Kampung Rambutan dengan bus tujuan Garut. Dan yang terakhir berangkat dari Cibitung dengan transportasi seadanya. Tarif kendaraan tentu berbeda, yah silakan dihitung sendiri ya. Atau tanyaka...

Apa Tujuan dan Alasanmu Naik Gunung?

Mungkin banyak dari teman-teman yang masih bingung, untuk apa tujuan kalian naik gunung?  Beberapa biasa menjawab seperti ini : Mensyukuri nikmat Tuhan bahwa Alam Indonesia indah Menikmati ketinggian Bermain dengan awan Melihat pemandangan yang nggak bisa dilihat di kota Memaknai arti kehidupan yang sebenarnya Merasakan kesenangan tersendiri ketika sampai puncak Mengartikan apa itu kebersamaan Menghilang dari peradaban Bosan dengan rutinitas Olahraga Mencari jodoh Passion  Hobi Lifestyle Ikut-ikutan Atau ada tujuan lain dari naik gunung? Silakan diisi di kolom komentar :) Saya sendiri bingung ketika orang tua bertanya, "Untuk apa naik gunung? Sudah melelahkan, beresiko pula. Bagaimana kalau hilang? Dimakan binatang? Meninggal karena kedinginan?" Saya hanya bungkam dan berteriak dalam batin saya sendiri, bahwa takdir-Nya telah tertulis rapi di Lauhul Mahfudz. Setidaknya, saya selalu berhati-hati dalam menjalankan kegiatan apapun. Mungkin beberapa ...

Dari Merbabu, Kepada Merapi

Cerita sebelumnya >>> Klik disini :) Kami terus berjalan beriringan. Bang Fadly membuka jalan, aku di tengah dan Kak Za di belakang. Kami merasakan adanya keanehan pada jalur yang kami lalui. Disini jarang terdapat sampah dan jejak kaki. Ternyata, sekedar bungkus permen pun cukup berguna sebagai tanda adanya manusia yang pernah melewati jalur ini. Jalurnya pun terus memanjat tebing dan bebatuan yang berbatasan dengan jurang. Beberapa kali juga kami melintasi semak belukar yang membentang. Kayaknya nggak ada yang lewat sini deh, Bang. Ujarku dalam hati. Kami hanya berjalan dalam diam. Aku mulai membayangkan yang aneh-aneh kalau-kalau nanti di media massa terdapat headline besar-besaran; Tiga Remaja dari Jakarta Tersesat di Merbabu. Aku terus-terusan berdzikir, menghilangkan segala pikiran yang aneh-aneh. “Kayaknya ini kerjaannya Mapala buka jalur, deh.” Ujar Kak Za tiba-tiba. “Soalnya Vaza pernah ke Pangrango buka jalur dari Cisarua.” Sambungnya lagi. Ak...