Showing posts with label Travel Story. Show all posts
Showing posts with label Travel Story. Show all posts

Wednesday 1 April 2015

Argopuro Birthday Hiking - The Series

Dua puluh tahun di Rengganis


Tanpa persiapan yang matang, tanpa rencana dari jauh-jauh hari, tanpa orang-orang serius. Petualangan ini berjalan begitu saja hanya dengan satu tujuan; nomor telfon saya tidak bisa dihubungi ketika saya ulangtahun.

Iya, saya memang aneh. Tiap ulangtahun selalu ngilang. Bagi saya, ulangtahun adalah ritual antara saya dengan Tuhan. Bukan dengan orang-orang yang sibuk merengek traktiran atau iseng mengerjai saya hingga menangis. Tidak seperti itu. Maka petualangan ini pun dimulai. Total kelompok adalah tujuh orang, dengan estimasi waktu pendakian selama tujuh hari. Orang-orang yang menemani saya ke Argopuro ini nggak punya tujuan khusus seperti saya. Mereka cuma ngikut aja, itung-itung menghabiskan libur lebaran.

Kenapa Argopuro?

Sunday 16 March 2014

The Giraffe Journey

Tulisan di bawah ini saya kutip langsung dari blog perjalanan Kak @AstiDode. Dialah yang memulai dan mencetuskan The Giraffe Journey ini...
.....satu titik saya sadar ternyata ada satu orang yang paling saya takut kehilangan dan dia bukan jejak yang telah lalu. Saya terlalu pengecut untuk menghadapi kenyataan bahwa ada rasa itu di hati saya. Perjalanan ini saya lakukan untuk membuat saya yakin agar membuang rasa itu jauh-jauh dan membuka perspektif baru, perspektif yang lain, dan belajar memiliki hati seluas langit. Nanti tiba saatnya saya kembali, semoga pencerahan itu datang, saya bisa tersenyum untuk mengucapkan "Halo".
Melangkah Bersama Jerapah

Saya gak pernah berminat untuk membuat buku tentang perjalanan. Oleh karena itu hanya tulisan tentang perjalanan kaki-kaki jerapah inilah yang akan saya tulis. Kenapa jerapah? Saya menyukai corak dan kaki-kaki jenjang binatang ini, seolah dia mampu menjejakkan kaki kemana pun, coraknya seolah dia bisa beradaptasi dalam kelompok lain. 

Belum lama ini permintaan saya untuk memiliki boneka jerapah juga terkabul. Terima kasih, kamu.

Kami berdua sama. Melakukan perjalanan demi sebuah pelarian. Berlari untuk menghindari segala kegelisahan selama di kota. Perjalanan ini, adalah bentuk escaping dari kami berdua :')

Dan The Giraffe Journey akan dimulai. Bismillah...

Thursday 5 September 2013

Rinjani Mountain 2013 - The Series

9 Agustus 2013

Ucapan demi ucapan telah berdatangan, doa dan harapan mulai bermunculan. Melalui pesan singkat, aplikasi chat, social media, bahkan telefon. Dari sahabat serta kerabat yang selama 19 tahun telah mengisi hari-hariku, terimakasih! :)

"Selamat 19 tahun, Acitaaaa.."

Terimakasih, Ayah.. Terimakasih, Ibu.. 
Selama 19 tahun ini telah membesarkanku dengan didikan yang membuatku berani melangkah sejauh ini seorang diri.
Selama 19 tahun ini telah mengajarkanku agar mandiri dan tak mudah menangis atau mengeluh.
Selama 19 tahun ini telah memberiku kasih sayang dan cinta yang tiada batas, yang tak pernah ku temui dari seseorang manapun.

Dan terimakasih, telah mengijinkanku melalang-buana ke timur selama dua minggu.
Walau aku tahu, dengan sangat-berat-hati kalian mengijinkannya.
Tapi percayalah,
Dimanapun kakiku berpijak, aku akan selalu membuatmu bangga, Ayah..
Dan aku tak mau sedikitpun mengecewakanmu, Ibu..

"Semoga Panjang Umur, Acitaaa.."

Hey,
Mbak Gilang, Galih, Ghania.. Kapan kita bisa main bareng sekeluarga?
Keluarga kita terlalu sibuk dengan urusan masing-masing, ya!
Jangan pernah lupa ritual minggu pagi di teras rumah. Habis lari pagi, makan nasi uduk sambil sibuk sama isi gelas masing-masing.. Share pengalaman sambil rebutan bakwan, Ayah ngerokok, Ibu gendong Ghania :)

"Semoga impian, keinginan dan cita-citamu tercapai, Acitaaa..."

Keinginanku saat ini cuma menjamah tanah tertinggi Lombok, Puncak Anjani. Mensyukuri kehidupanku selama 19 tahun di atas sana. Menangis dan tertawa sesukanya, kemudian kembali ke rumah dengan pribadi yang lebih baik, InsyaAllah..

Gunung Rinjani merupakan gunung tertinggi ke-tiga di Indonesia. Setelah Jaya Wijaya di Papua dan Kerinci di Sumatera, tentunya. Gunung dengan persiapan yang lebih matang dari perjalananku ke Semeru. Gunung yang benar-benar menguras tabungan dan perijinan yang lebih menyusahkan -_-

"Acita mau kado apaaaa???"

Cita mau ke Lombok. Cita udah punya tiketnya, tinggal ijin dari Ayah sama Ibu aja, itu bakal jadi kado terindah 19 tahunan Cita.

Oke, bilangnya ke Lombok. Padahal mau ke Rinjani, berdosa kah aku? :'(
Dan gak hanya ke Lombok, tapi juga Bali - Banyuwangi - Surabaya - Kediri - Semarang :|
Tapi untuk Lombok dan keliling Jawa, aku bilang. Sementara Rinjani hanya Ayah yang tak tau.


Rincian Biaya
Tiket Kereta Jawa


Sekilas perjalananku selama dua minggu.. Selamat menikmati :)






Friday 18 January 2013

Memorable Trekking Semeru 2013 - The Series


Entah apa yang harus aku tulis pada post kali ini, untuk membuat judulnya saja aku bingung. Apa kabar blog-ku sayang? Sudah lama ya, ku tinggal? Aku mau cerita, lebih tepatnya disebut laporan. Laporan perjalanan akhir tahun 2012 sampai dengan awal tahun 2013. Sebuah perjalanan hati, perjalanan yang selalu kusebut dengan panggilan alam :-)

Semeru,
Gunung tertinggi di pulau Jawa dengan puncaknya Mahameru pada ketinggian 3.676 Mdpl adalah tujuan destinasi akhir tahunku. Beribu maaf kuucapkan kepada Kukuh Purwo Atmojo, karena Semeru rencana pergantian tahun kita berantakkan, karena Semeru aku membuatmu resah tak karuan, karena Semeru hubungan kita agak sedikit merenggang. Dan maaf, aku lebih dulu ke Semeru, tanpamu.

Aku bukan anggota organisasi pecinta alam, berolahraga pun jarang. Persiapan naik gunung kali ini pun tak akan kelar tanpa bantuan Bang Koko Komaruddin dan Arif Budiman yang bersedia melemparkan peralatan mendakinya kepadaku, dengan sukarela menjelaskan apa saja yang dibutuhkan ketika di alam bebas, dengan sabar membalas pertanyaan-pertanyaan polosku seperti apa kondisi disana. Nama kalian berdualah yang selalu kusebut ketika aku kelelahan. Nama kalian berdualah yang membangkitkan semangat untuk meraih puncak itu. Aku muncak untuk kalian! Aku berhasil sampai puncak karena kalian!!

Dan Ibu,
Aku tak tahu harus bagaimana lagi berucap ketika kau mengizinkan ide gilaku ini. Delapan belas tahun aku hidup, hanya diizinkan pergi ke pantai dan kota-kota besar di Pulau Jawa, namun baru kali ini kau merestuiku naik gunung. Juga Ayah, terimakasih uang sakunya, maaf jika aku boros dan banyak jajan. Kemudian kakak dan adik-adikku, kalian selalu menjadi alasan kenapa aku harus pulang cepat. Tawa kalian mengiringi tiap hembusan nafasku yang berembun di jendela kereta matarmaja. Sebuah keluarga tidak harmonis yang begitu kurindukan pada perjalananku kali ini. Entahlah, rasanya lain. Lain sekali.

Kemudian terimakasih banyak untuk RiriesAgustiany Nursetto,
Yang tiba-tiba datang mengantar kepergianku di Stasiun Pasar Senen.
Terimakasih banyak atas bekalnya yang mampu mengisi perut-perut lapar di kereta, serta jaket pemberiannya yang mampu menghangatkan banyak orang.

Terimakasih..
Untuk Luluk Khanifah dan Mbak Mel - dua sahabat asli Malang,
Untuk Mas Lukman Nur Wahid – si pembuat jersey Meru 13,
Dan untuk seseorang yang mengenalkanku pada keindahan Drini dan Kumbolo..

Serta seluruh nama yang tak bisa disebut satu persatu,
Terimakasih atas dukungan dan cibirannya.
Terimakasih atas dorongan dan ejekannya.
Terimakasih atas semangat dan cemoohannya.
Karena kalianlah aku bisa lebih kuat dari sebelumnya.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...