Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Tahun Ketiga Bekasi Summiter di Bukit Golf Cibodas

Tahun Ketiga Bekasi Summiter di Bukit Golf Cibodas Bekasi Summiter . Adalah sebuah wadah yang dibentuk untuk menaungi komunitas pendaki gunung dan pegiat alam bebas di Bekasi dan sekitarnya. Wadah ini sengaja dibentuk untuk ajang silaturahmi antar komunitas dengan ngopi-ngopi di Alun-alun Bekasi, membuat berbagai kegiatan bergengsi, dan sebagainya. Saya sendiri sudah 3 tahun bergabung dengan mereka, dan 9 November 2015 lalu merupakan hari jadi Bekasi Summiter yang ke-3. Iya, bukannya saya malas nulis, Cuma baru sempat saja. Hehehe. Apabila di Milad Bekasi Summiter yang pertama kami merayakannya di Papandayan , dan Milad kedua dirayakan di Jogjakarta bersamaan dengan Kopdar #InfoGunung, kali ini panitia Milad Bekasi Summiter yang ketiga memilih Bukit Golf Cibodas sebagai tempat perayaan, sekaligus mengenang memori selama tiga generasi. Kami berangkat Jum’at malam dan pulang di Minggu sorenya. Puas sekali, bukan? Nah, berikut kegiatan yang kami lakukan saat Anniversar...

Giraffe Journey 1; Hutan, Air Terjun dan Puncak

Kenapa Giraffe Journey ? Iya. Karena perjalanan ini melibatkan Jerapah! Ha!! Gimana caranya jalan-jalan sama Jerapah? Pasti ke kebun binatang? Tidaaak! Pasti ke Taman Safari? Tidak tidaaak!! Pasti jalan-jalan naik jerapah? Tidaaak!! Gendong jerapah? Bisa jadi!! Abaikan -______- Jadi gini, beberapa minggu lalu seorang teman mengajak saya untuk jalan-jalan dalam sehari. Istilah kerennya One day trip . Kalau jalan-jalan ke kota ya bisa-bisa aja. Tapi dia maunya jalan-jalan ke gunung. Sementara hampir semua gunung masih tutup. Terus aku kudu piye :( Dengan pemikiran yang setengah matang, akhirnya saya mengusulkan untuk naik Gunung Gede saja. Karena sebelumnya saya juga pernah mendaki gunung ini dalam sehari (baca disini: Mendadak Gede 2958 mdpl ). Dan kembali ke pertanyaan awal, mengapa Giraffe Journey ? Karena teman saya yang bernama Asti ini akan mengajak boneka jerapah kesayangannya jalan-jalan! Ha!! Minggu, 23 Februari 2014 Awalnya kami sepakat untuk nai...

Mendadak Gede 2958 mdpl

Beberapa kali aku menerima ajakan seperti ini... "Get, naek gunung yuk.." Ajak Oci, teman kampusku. "Iya, kapan-kapan ya. Males gue." Jawabku ngasal. Atau ini... "Anterin gue ke bukit apa kek, gue pengen ngeliat bintaaang sama langiiiiit." Ajak Tiwi, sepupu sekaligus partner kerjaku. "Iya, kapan-kapan ya. Males gue."  Berkali-kali aku ditagih dua orang ini untuk menemani mereka naik gunung. Entah apa yang menjadi alasan utama mereka tiba-tiba terlihat begitu ngebet naik gunung setelah aku turun Rinjani. Awalnya mereka tak mengenal satu sama lain, namun aku sengaja memperkenalkan mereka berdua agar berkoordinasi sendiri untuk rencana naik gunung perdananya. Jika mereka berdua telah siap secara fisik, mental dan kebutuhan lainnya, aku baru mau jalan. Perjalanan ini terjadi seminggu lalu, ketika tiga perempuan kecil dan labil kebingungan mengisi hari liburnya. Kebetulan mereka jomblo sehingga tak ada pacar yang melarang...

[Pangrango] Filosofi Ulet

Cerita sebelumnya klik disini :) Tak terasa, waktu telah menunjukkan pukul tiga sore. Dan kami, mau tak mau harus segera turun. The Pirates telah turun duluan. Setelah beres-beres gear , akhirnya kami menyusul turun. Tak lupa mengenakan jas hujan atau ponco. Imam ini benar-benar Kamen Rider. Dia gak bawa jas hujan. Bisa kau bayangkan bagaimana tubuh kurusnya melawan hujan? Jelas saja, Imam kalah :D Aku telah mengenakan jaket A'Nauvel yang katanya anti air sehingga ku hibahkan jas hujanku untuk Imam. Namun baru beberapa langkah setelah meninggalkan Mandalawangi, aku merasa kedinginan. Entah jaketnya yang tembus atau bajuku yang sudah basah. Akhirnya di shelter puncak, aku bertukar jaket A' Nauvel yang ku kenakan dengan jas hujan milikku yang dipakai Imam. Kebetulan saat itu aku memakai dua lapis baju. Lengan panjang hitam dengan luaran T-Shirt putih Rinjani,oleh-oleh dari yang namanya tak boleh disebut. "Mending dilepas aja baju luarnya, Git. Kayaknya udah...

[Pangrango] Kabut Cinta Mandalawangi

Cerita sebelumnya klik disini :) Kami memulai perjalanan menuju puncak Pangrango pukul sebelas siang. Bray memutuskan untuk stay di tenda. Jadi hanya sembilan orang yang melanjutkan perjalanan. Kali ini kami hanya membawa dua buah carrier . Yang satu dibawa Imam, satu lagi dibawa temannya Kang Fachri. Dan aku tetap setia membawa termos cantikku :D Jalurnya terus menanjak, diperkirakan tiga jam menuju puncak. Kak Vaza, Kang Fachri dan dua orang temannya berjalan paling depan. Melaju terus tanpa rem, dan tanpa sedikitpun menoleh ke belakang. Iya, mungkin itu upaya mereka agar cepat move on . He? Apa Hubungannya >_< *dikeplak* Dan aku, Aku sekali lagi jadi yang paling merepotkan. Heuheuheu *garuk-garuk-kepala* Iya, perutku yang dari hari pertama sudah mulas tapi tak keluar-keluar malah kontraksi di sepanjang jalur menanjak. Merepotkan sekali, bukan? A' Nauvel berkali-kali menyuruhku untuk membuangnya saja. Namun aku menolak, dengan alasan; "Gak bawa sa...