Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2014

Tertahan di Semarang - Purwokerto

Cerita Sebelumnya Klik >>> di sini :) Di Kalimilk, kami yang pertama sampai. Setelahnya Mbak Ang dan geng-nya tiba. Opel dan Om Ardi menyusul kemudian. Beberapa orang yang tidak saya kenal juga turut hadir. Ternyata Jema’at Al-Cruiseriyah luas juga jaringannya. Yah, begitulah pejalan dan (bukan) pendaki. Dia lagi, dia lagi. "Mam, lo pendiem ya?" Tanya Mas Yudis yang baru saya kenal hari itu. "Lo mau gue kenalin cewe gak, Mam?" Sambung yang lainnya. "Gue maunya ta'aruf." Ujar Imam kalem. "Nggak papa, Mam. Ta'aruf juga. Nanti kalo lo nggak cocok tinggal bilang, 'sori kita nggak jodoh'. Terus cari lagi deh yang lain, niatnya ta'aruf lagi." Celetuk saya. "Buahahahaha..." Mereka asik melanjutkan keakraban sementara saya dan Danang hanya sibuk dengan isi piring masing-masing. Saya ini aslinya memang pendiam, diam-diam bocor alus. Seusai dari nyusu dan nenen di...

Napak Tilas Solo - Jogja

Cerita Sebelumnya Klik >> di sini :) Jum'at, 31 Jnuari 2014   Sesampainya di penginapan, kami melaksanakan shalat shubuh dan tidur sampai siang. Imam tak juga memberi kabar. Takutnya, ia kabur seperti beberapa hari sebelumnya. Imam pernah berjanji ingin ke Bekasi namun ketika saya menunggu bahkan hingga tengah malam, ia tak kunjung datang dan benar-benar tanpa kabar. Padahal hari itu hujan dan ia membiarkan saya kedinginan sendirian di tempat yang telah dijanjikan. Tega sekali, bukan? Pantas saja kekasihnya tega meninggalkan ia tanpa kabar. Wong dia sendiri kayak gitu. “Jogja aja, yuk!” Celetuk Ayah tiba-tiba. “Yuk! Kayaknya lagi rame, ya? Tadi Nganga, Cesa, Om Ardi, Opel update status di Jogja. Mbak Ang juga besok ke Jogja!” Sambutku antusias. Sementara Danang hanya mengikuti kemanapun kami pergi. Saya dan Danang segera membeli tiket kereta tujuan Yogyakarta pukul lima sore. Solo hujan deras. Ada baiknya perjalanan ke Lawu kami batalkan. Saib dan Arvita me...

Ceritanya Silent Trip

SILENT TRIP, adalah sebuah perjalanan rahasia yang dilakukan secara diam-diam. Perjalanan ini disponsori oleh Ayah Riffat dan didukung oleh Bang Imam . Dek Danang , seorang murid SMAN 9 Semarang juga turut serta dan berperan sebagai yang termuda. Sementara saya hanya bertugas merekam kekonyolan dan kelakuan mereka yang pe’a ini. Bermula dari Ayah Riffat yang merasa ‘gatel’ ketika melihat tanggalan akhir Januari yang berwarna merah dari Jum’at sampai Minggu, akhirnya mengajak Bang Imam halan-halan. Awalnya tujuan mereka ke Merapi, namun saya merengek agar membelokkannya ke Gunung Lawu. Tanggal sudah pasti, tujuan sudah jelas. Akhirnya saya membelikan mereka tiket kereta ekonomi tujuan Solo Jebres. Kereta Api Matarmaja Tambahan pukul lima sore keberangkatan dari Pasar Senen. Sementara Dek Danang menyusul dari Semarang dengan kereta yang sama pukul duabelas malam. Saya yang menyetting tempat duduk agar posisi kami berdekatan. Kamis, 30 Januari 2014 Hari yang ditunggu-tunggu ti...