Cerita Sebelumnya Klik >>> di sini :) Di Kalimilk, kami yang pertama sampai. Setelahnya Mbak Ang dan geng-nya tiba. Opel dan Om Ardi menyusul kemudian. Beberapa orang yang tidak saya kenal juga turut hadir. Ternyata Jema’at Al-Cruiseriyah luas juga jaringannya. Yah, begitulah pejalan dan (bukan) pendaki. Dia lagi, dia lagi. "Mam, lo pendiem ya?" Tanya Mas Yudis yang baru saya kenal hari itu. "Lo mau gue kenalin cewe gak, Mam?" Sambung yang lainnya. "Gue maunya ta'aruf." Ujar Imam kalem. "Nggak papa, Mam. Ta'aruf juga. Nanti kalo lo nggak cocok tinggal bilang, 'sori kita nggak jodoh'. Terus cari lagi deh yang lain, niatnya ta'aruf lagi." Celetuk saya. "Buahahahaha..." Mereka asik melanjutkan keakraban sementara saya dan Danang hanya sibuk dengan isi piring masing-masing. Saya ini aslinya memang pendiam, diam-diam bocor alus. Seusai dari nyusu dan nenen di...
Perjalanan Seorang Ibu Pembelajar